Materi Teks Eksemplum (Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya)
Materi Teks Eksemplum (Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya)

Materi Teks Eksemplum (Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya)

Posted on

Materi Teks Eksemplum (Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya) – Pernahkah anda memetik hikmah dari sebuah cerita? Misalnya cerita dihukum karena bolos sekolah, ceroboh yang membawa petaka, dan lain sebagainya. Teks eksemplum memiliki pola yang hampir sama dengan analogi yang saya berikan diatas. Karya sastra ini berisikan informasi khusus yang bisa dijadikan self reminder (pengingat) untuk para pembaca agar tidak melakukan kesalahan seperti halnya tokoh utama dalam cerita tersebut.

Kita akan dihadapkan dengan pelajaran yang semakin kompleks ketika sudah menginjak kelas/jenjang lebih tinggi. Materi teks misalnya, ada banyak sekali jenis teks dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang wajib dihafalkan siswa. Salah satunya adalah materi teks eksemplum yang mulai diberikan ketika siswa menginjak kelas IX SMP. Bahkan, teks ini sering kali keluar menjadi butir soal dalam ulangan harian atau ujian. Biasanya, siswa akan diberikan tugas untuk mengidentifikasi seluruh informasi yang ada pada bacaan bergaya eksemplum.

Materi Teks Eksemplum (Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya)
Materi Teks Eksemplum (Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya)

Pada dasarnya, seluruh materi teks eksemplum sudah dijabarkan secara lengkap dalam buku pedoman Bahasa Indonesia. Ditambah dengan penjelasan guru, seharusnya kita bisa menghafal unsur unsur teksnya dengan mudah. Tapi faktanya, beberapa siswa masih mengeluh sulit membedakan teks eksemplum dengan jenis teks lainnya. Terlebih lagi ketika mereka mendapatkan tugas untuk mengidentifikasi atau membuat contoh teks eksemplum berdasarkan pengalaman pribadi masing-masing.

Dalam artikel singkat kali ini kita akan mendalami salah satu materi cabang mapel Bahasa Indonesia. Adapun hal-hal yang akan kita bahas adalah pengertian dari 2 sudut pandang berbeda, dilanjutkan dengan struktur teks eksemplum. Selanjutnya, kita akan membahas kaidah kebahasaan dan merangkumnya menjadi ciri ciri otentik. Terakhir, saya akan memberikan contoh teks eksemplum singkat tentang berbagai tema yang bisa kalian jadikan bahan evaluasi.

Pengertian Teks Eksemplum

Seperti yang kita tahu bahwa teks dalam Bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah teks eksemplum. Jenis teks ini memiliki karakteristiknya sendiri, mulai dari pengertian, struktur, ciri ciri, kaidah kebahasaan, hingga contohnya. Maka dari itu jenis teks ini dapat dibedakan dengan jenis teks Bahasa Indonesia lainnya.

Sebagai salah satu materi dalam bahasa indonesia, teks eksemplum bisa didefinisikan menjadi dua kategori berdasarkan sumbernya. Yakni pengertian teks eksemplum menurut pendapat para para ahli yang sudah mendalami ilmu bahasa bertahun-tahun. Selain itu ada pula pengertian secara umum yang notabennya merangkap sekaligus menjadi simpulan dari berbagai pendapat para ahli tersebut. Dalam memetakan defini teks eksemplum tentu tidak dilakukan secara sembarangan. Melainkan kita harus melihat pula ciri ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan dari teks itu sendiri.

Dalam sesi pertama kita akan membahas pengertian teks eksemplum dari dua sudut pandang yang berbeda, yakni menurut para ahli dan secara umum. Dari pengertian tersebut kalian bisa menginterpretasikan serta mengembangkannya sendiri.

Pengertian Secara Umum

Teks eksemplum adalah jenis teks yang menceritakan sifat, perilaku, atau sepak terjang tokoh utama dalam menghadapi persoalan. Mayoritas peristiwa yang diangkat bertemakan hal tidak menyenangkan, kisah sedih, dan cerita negatif lainnya. Pembaca diharapkan bisa mengambil pelajaran dengan mengamati perilaku dari sang tokoh agar nantinya tidak melakukan kesalahan yang sama.

Sebenarnya tidak ada hal spesial dalam materi eksemplum karena jenis teks ini memiliki karakteristik yang hampir sama seperti cerpen. Yakni menceritakan pengalaman seseorang mulai dari awal hingga akhir dan kemudian dari cerita tersebut bisa dipetik hikmahnya. Dengan demikian, teks eksemplum termasuk dalam kategori karya sastra yang memberikan pesan/hikmah spesifik. Tidak heran jika contoh teks eksemplum banyak ditulis berdasarkan kisah nyata sebagai media untuk menyampaikan pesan moral.

Contoh teks eksemplum singkat selalu diawali dengan pengenalan tokoh yang diikuti oleh rentetan peristiwa. Pada akhirnya, contoh tersebut akan ditutup oleh interpretasi cerminan dari tindakan sang tokoh utama. Nah, tugas kita adalah mengamati tindakan tersebut dan menariknya menjadi kesimpulan/hikmah.

Pengertian Menurut Para Ahli

Setiap orang memiliki pandangan berbeda-beda jika membahas materi bahasa Indonesia. Terlebih lagi jika kita menginjak karya sastra mengingat cakupan ilmu yang begitu luas. Hingga saat ini, tidak banyak para ahli yang mendefinisikan pengertian teks eksemplum di jurnal-jurnal pendidikan. Hingga artikel ini dipublikasikan masih belum ditemukan teori teori yang mendukung materi teks eksemplum menurut para ahli.

Jika kalian mendapatkan tugas untuk mendeskripsikan teks eksemplum menurut para ahli, maka jawablah menggunakan pengertian secara umum diatas. Hal ini disebabkan masih kurangnya informasi/riset yang dilakukan ahli tata bahasa. Namun, jika kalian menemukan adanya pendapat ahli yang mendukung teori teks eksemplum silahkan cantumkan pada kolom komentar.

Struktur Teks Eksemplum

Sebenarnya terdapat polemik tersendiri ketika kita masuk pada materi struktur teks eksemplum. Berdasarkan buku pedoman, hanya ada 3 struktur utama yang menyusun teks ini. Diantara adalah orientasi, insiden, dan interpretasi. Namun ada pula orang yang memasukan unsur abstrak dan koda sehingga terdapat 5 struktur penyusun teks eksemplum.

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, kita akan mengikuti materi yang ada di buku dengan 3 sturktur utama. Akantetapi, saya tetap akan memberikan penjelasan perihal abstrak dan koda pada akhir penjelasan sebagai referensi dan tambahan informasi.

Orientasi

Orientasi menjadi bagian pertama dalam sturktur teks eksemplum. Pada bagian ini biasanya penulis akan memberikan pengenalan tokoh sebagai pengantar cerita. Orientasi juga berisi informasi terkait latar, waktu, dan seluk beluk awal mula hingga cerita tersebut masuk ke insiden.

Tidak ada batasan yang mengatur panjang/pendeknya kalimat yang harus digunakan untuk menyusun orientasi. Selama alur cerita masih tersusun secara kronologis dan belum masuk pada rentetan insiden, maka sah-sah saja orientasi ditulis panjang lebar. Tapi jika kalian berencana membuat contoh teks eksemplum alangkah baiknya menyampaikan bagian orientasi secara singkat.

Untuk menarik minat pembaca, penulis biasanya menggunakan pemilihan diksi yang unik dan mengundang tanda tanya akan seperti apakah cerita tersebut berjalan. Tentu saja tujuannya adalah untuk membuat kita menerka-nerka dan akhirnya penasaran dengan alur cerita. Namun itu semua kembali lagi pada genre/tema cerita tersebut. Jika contoh teks eksemplum mengangkat tema misteri atau setidaknya mendebarkan maka gaya penulisan diatas sangatlah cocok.

Insiden

Insiden merupakan bagian paling unik yang ada pada struktur teks eksemplum. Semua orang pasti tidak ingin mendapatkan insiden karena sifatnya yang negatif dan merugikan. Namun dalam contoh teks eksemplum, kita bisa menemukan insiden yang tak diharapkan oleh sang tokoh terjadi dalam cerita tersebut.

Pada bagian kedua pula, otak kita harus bekerja untuk mengamati sekaligus menganalisa perilaku tokoh utama dalam menghadapi insiden. Insiden selalu dimulai dengan permasalahan dan biasanya disusul oleh tindakan salah yang dilakukan sehingga permasalahan tersebut malah semakin memburuk.

Misalnya saja, “Rudy tidak membawa sleeping bag ketika berangkat camping” dari permasalahan kecil tersebut akhirnya timbulan insiden dimana si tokoh (Rudy) harus tidur kedinginan dan kehujanan karena lupa membawa kantung tidur.

Pada bagian insiden ini pula kita bisa memetik nilai-nilai luhur yang terkandung dalam contoh teks eksemplum. Meneladani sikap yang baik pada saat menghadapi masalah adalah tujuan utamanya. Tapi tak sedikit pula tokoh yang menanggapi masalah secara negatif hingga akhirnya muncul problematika baru.

Interpretasi

Interpretasi menjadi bagian terakhir dalam struktur teks eksemplum yang harus dihafalkan siswa. Sama seperti namanya, interpretasi merupakan simpulan atau evaluasi dari perilaku tokoh utama ketika menghadapi insiden dalam cerita. Tidak semua cerita berakhir dengan ending yang buruk. Dalam beberapa kasus, ada pula ending cerita positif dimana permasalahan/insiden bisa diselesaikan dengan baik.

Namun satu hal yang pasti, kita bisa memetik hikmah dari apa yang dalami oleh sang tokoh. Dengan mempelajari kesalahan tokoh tersebut diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi pembaca agar tidak terjerumus pada kesalahan yang sama seperti pada cerita.

Seperti yang saya jelaskan diatas, bahwa masih terdapat dua sturktur teks eksemplum yang sifatnya opsional. Kita bisa memakainya sebagai tambahan di awal sebelum orientasi dan akhir setelah interpretasi. jika memang dirasa perlu. Dua struktur tersebut adalah:

  • Abstrak merupakan gambaran awal tentang peristiwa yang akan diceritakan. Jika dalam karya sastra, abstrak lebih mirip seperti bumbu penyedap yang membuat cerita tersebut menjadi menarik untuk dibaca. Abstrak sendiri bisa ditulis menggunakan gaya bahasa past tense untuk memunculkan nuansa kilas balik.
  • Sedangkan Koda adalah penutup cerita yang menurut saya tidak wajib untuk dicantumkan. Jika pada bagian interpretasi tersebut sudah ditutup dengan hikmah/amanat, maka koda sudah tidak diperlukan lagi.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksemplum

Kaidah kebahasaan adalah salah satu unsur yang tidak boleh dilewatkan dari sebuah teks. Setiap jenis teks bacaan memiliki kaidah untuk mengatur penggunaan kata, pemilihan diksi, tata bahasa, dan metode penulisan. Bisa dibilang kaidah kebahasaan teks eksemplum mengandung aturan-aturan baku yang tidak boleh dilanggar oleh penulis. Melalui kaidah ini pula kita bisa mengidentifikasi sebuah teks termasuk kategori eksemplum atau tidak.

Ketika pembelajaran di kelas pun biasanya guru juga akan menyampaikan kaidah kebahasaan teks eksemplum secara lengkap. Silahkan simak beberapa aturan dasar penulisan teks bergaya eksemplum di bawah ini:

  1. Memakai kata hubung (konjungsi) seperti dan, apabila, sedangkan, tetapi, dll.
  2. Pola kalimat kompleks.
  3. Memakai kata benda, kata kerja, kata sifat, dan keterangan.
  4. Penggunaan bahasa baku dan non baku.
  5. Terdiri dari pola kalimat aktif dan pasif.
  6. Menggunakan beragam tanda baca untuk mempertegas kalimat.

Ciri Ciri Teks Eksemplum

Dari unsur unsur diatas, kita bisa menggaris bawahi beberapa poin penting menjadi ciri-ciri khusus. Bermodalkan ciri ciri inilah kita bisa mengidentifikasi contoh teks eksemplum dengan mudah. Silahkan simak karakteristik di bawah:

  1. Terdapat peristiwa yang tidak diharapkan yang terjadi di dalam cerita.
  2. Teks ditulis menggunakan bahasa bergaya naratif.
  3. Alur cerita, penokohan dan setting waktu yang jelas dan konsisten.
  4. Ada hikmah atau pesan moral yang bisa dipetik dari cerita.

Contoh Teks Eksemplum

Sebagai salah satu karya sastra dengan tujuan khusus, teks eksemplum memiliki fungsi sosial untuk menceritakan pengalaman yang memang layak dijadikan suri tauladan dan pelajaran untuk penulis sekaligus pembacanya. Dalam konteks kehidupan nyata, teks ini sering dijumpai di banyak media baik itu cetak maupun digital.

Berkat arus perkembangan jaman seperti saat ini, kita bisa membaca contoh teks eksemplum tentang pengalaman pribadi di sosial media. Di facebook atau twitter misalnya, banyak sekali orang curhat berkisah pengalaman pahit dalam hidupnya dengan berbagai tujuan. Kita pun juga bisa mencari contoh teks eksemplum singkat di situs-situs pendidikan yang memang menyediakan materi tersebut.

Dalam sesi terkahir kali ini saya telah menyediakan beberapa contoh teks eksemplum beserta strukturnya. Adapun tema yang saya angkat adalah tentang pengalaman pribadi yang tidak menyenangkan untuk dikenang namun memiliki makna yang sangat dalam. Silahkan simak bacaan di bawah.

Absrak:
Aku masih ingat betul peristiwa 7 tahun silam ketika aku masih duduk di bangku SMK. Ya, dulunya aku adalah siswa SMK yang tergolong bandel dan tidak taat aturan. Mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia menjadi musuh besar yang seakan terus membayang bayangi hariku. Ditambah dengan guru bermulut pedas dan teman-teman egois rasanya membuatku ingin membolos setiap harinya.

Orientasi:
Kejadian itu bermula ketika diadakannya ulangan harian mata pelajaran matematika. Aku sadar bahwasanya aku tidak terlalu pandai mengerjakan soal matematika. Meskipun satu minggu sebelumnya telah diumumkan akan ada ulangan, namun aku tetap cuek. Karena sekeras apapun aku belajar, sangat sulit untuk mendapatkan nilai bagus. Jadi kucoba berpasrah pada tangan nasib apapun jadinya nanti.

Contoh teks eksemplum singkat tentang pengalaman pribadi
Contoh teks eksemplum singkat tentang pengalaman pribadi

Aku bukanlah satu satunya siswa yang membenci mapel matematika. Ada beberapa siswa laki-laki lain yang juga berpikiran sama denganku. 30 menit sebelum masuk jam pelajaran kami sepakat untuk pergi ke kantin sejenak bercerita, bersendagurau, dan mengisi tenaga sekaligus mental sebelum ulangan. Meskipun tau tidak akan mendapat nilai bagus, aku tetap berusaha mempelajari materi yang sudah diajarkan oleh guru kami. Bermodalkan buku catatan yang tidak lengkap (karena suka bolos) akupun belajar sambil makan di kantin.

Jika diingat-ingat, materi ulangannya adalah aljabar yang notabennya sangat kubenci. Permasalahannya bukan ada pada materinya, tapi ketika aku sudah masuk ke kelas nantinya. Tanpa kusadari waktu berjalan sangat cepat. Waktu isitrahat 30 menit pun ternyata sudah habis dan kami harus bergegas masuk kelas karena guru matematika tidak mentoleransi siswa yang telat masuk kelas.

Insiden:
Jumlah siswa di kelasku 31 orang, itu adalah angka yang ganjil karena salah satu siswa kelasku ada yang mengundurkan diri. Dengan kata lain harus ada yang duduk sendirian di kelas setiap harinya. Itulah aku, sebagai orang yang tergolong introvert aku sedikit kesulitan dalam bergaul kecuali memang kuperlukan. Posisi dudukku ada di baris kedua paling kiri dan seperti hari-hari biasanya aku duduk sendirian.

Kertas ulangan pun mulai dibagikan kepada seluruh siswa di kelas. Kulihat perlahan seperti apa model soal yang ditulis oleh bu guru kami. Setelah melihat sekilas, rasanya aku ingin jam matematika segera berakhir. Guru hanya memberikan 5 soal tapi benar-benar rumit dan kami pun hanya diberi waktu 30 menit untuk mengerjakan. Dan bu guru memberikan tanda dimulainya ulangan matematika hari itu.

5 menit pertama kuhabiskan waktuku untuk memandangi soal tersebut sembari menelaah dan mencari gambaran cara mengerjakannya. 5 menit selanjutnya kucoba mengerjakan sekedar menorehkan coretan kecil di lembar kertas buram. 5 Menit berikutnya aku mulai menulis ulang semua soal yang diberikan untuk berjaga-jaga daripada lembar jawabku kosong. hingga waktu menunjukan kurang 10 menit akhirnya aku sadar tidak bisa mengerjakannya sendirian. Akhirnya kucoba mencari bantuan dengan bertanya pada orang-orang yang memang ahli di bidang matematika.

Tidak banyak yang bisa kulakukan sebagai orang yang tergolong introvert selain memohon dengan nada lirih. “Ku tau aku tidak pandai. tapi setidaknya sebagai teman, tolong bantulah aku” inilah kalimat yang selalu terucap dalam hatiku ketika hendak bertanya pada teman-temanku. Meskipun sungkan, kucoba memberanikan diri untuk bertanya pada teman disekitarku satu-persatu.

Contoh teks eksemplum singkat tentang pengalaman pribadi
Contoh teks eksemplum singkat tentang pengalaman pribadi

Seperti biasanya, mereka tidak pernah memberikan tanggapan baik padaku. Ada yang hanya menggelengkan kepala tanda tidak bisa membantu, ada yang mengangkat tangannya tanpa menoleh padaku, tapi yang paling lucu adapula yang pura-pura tidak mendengar. Mungkin karena mereka juga menghadapi permasalahan yang sama yakni soal ulangan sulit dan waktu mengerjakan yang mepet. Aku pun juga cukup tau diri dan tidak ingin memaksa kalau memang tidak ada yang ingin menyambut pertanyaanku. Jadi kucoba pasrah dengan apapun hasil ulanganku nantinya. Biarlah aku menanggung murka guru matematika ini seperti ulangan yang sudah-sudah.

Kurang beberapa menit waktu mengerjakan akhirnya kucoba bertanya pada satu orang temanku. Sebenarnya aku paling sungkan bertanya dan merepotkan dia karena hanya dia yang selalu menyambut pertanyaanku dengan baik. Bisa dibilang seperti juru selamatku ketika ulangan matematika. Kebetulan posisinya duduk ada pas didepanku, ketika kutanya diapun menunjukan kertas jawabannya secara perlahan ke belakang.

Bisa saja kusalin seluruh hasil pekerjaanya jika aku mau. Tapi sekali lagi aku cukup tau diri dengan posisiku dan mencoba profesional memanfaatkan waktu yang tersisa. Aku hanya menyalin 1 jawabannya saja yang kuanggap paling mudah dikerjakan. Setidaknya agar bu guru tidak curiga nantinya. Ku ucapkan terimakasih padanya setelah selesai menyalin jawabannya. Perasaanku agak lega karena lembar jawabku sudah terisi walaupun hanya satu soal.

Hingga waktu mengerjakan berhenti, aku hanya bisa menjawab 1 soal (itu pun dari temanku) dan 4 jawaban mengarang bebas. Hasil dan nilai pun dikoreksi hari itu juga segera setelah ulangan selesai. Entah bagaimana metode penilaianya, ternyata nilaiku hanya 3,xx. Namun tetap kuucap Alhamdulillah mengingat betapa sulitnya mendapatkan jawaban. Beberapa siswa pun juga mendapat nilai yang jelek tapi tidak sejelek nilaiku.

Ibarat keluar dari kandang macan masuk ke kandang buaya. Ternyata guruku tidak puas dengan nilai yang didapatkan oleh kelasku. Sisa waktu 30 menit jam pelajaran justru terkesan menjadi ajang marah-marah dan ceramah. “Kelas ini termasuk yang paling jelek nilainya, mau sampai kapan kalian kaya gini terus” setidaknya inilah kalimat yang kudengar terlontar dari bibir guruku. Meskipun bukan hanya aku yang mendapat nilai jelek, namun aku merasa memikul tanggung jawab paling berat karena setiap ulangannya nilaiku tidak pernah melebihi angka 5.

Sunyi, Beban mental, perasaan bersalah, dan marah pun rasanya menjadi satu dalam pikiranku. Rasanya seisi kelas seolah memandangiku dengan tatapan sinis dan menganggap bahwa akulah sumber masalah di hari itu. “Ayolah, kalau memang marah karena nilaiku. Jangan bawa-bawa kelas, jadikan ini urusan kita berdua saja bu” ucapku dalam hati.

Aku biasanya tidak terlalu memperdulikan perlakuan orang lain padaku. Meskipun dicemooh, dicaci dimaki aku biasnya cuek karena dikelas aku sudah sering mendapatkan perlakuan seperti itu karena ketidak pandaianku. Tapi di hari itu, rasa benci dan kecewa pada teman-temanku benar-benar memuncak. Dari situ aku beranggapan, ternyata kompetisi dan persaingan nilai lebih penting daripada ikatan seorang teman.

Hingga pada akhirnya, teman yang tadinya menolongku mengulurkan secarik kertas kecil kepadaku. Kubuka dan kubaca dalam hati ditengah omelan guru matematika. “kenapa selalu kelas kita” itulah yang tertulis didalamnya. Seketika itu juga aku merenungkan makna dibalik kata-kata itu. Apakah tragedi hari ini dan hari-hari sebelumya memang karena salahku. Kalimat itu terus terngiang dalam benakku hingga akhir jam pelajaran. Aku mulai menangkap maksudnya, mungkin inilah cara temanku menegur sekaligus memberiku semangat agar bisa berubah.

Interpretasi:
Hingga pulang sekolah dan bekerja pun aku terus memikirkan maksud di balik secarik kertas pemberian temanku itu. Teman-temanku tidak tau menau tentang latar belakang hidupku, pekerjaanku, sepakterjangku. Tapi aku merasa lumrah, tidak semua orang bisa hidup di dua dunia berbeda (pekerjaan & sekolah) di waktu yang bersamaan. Betapa tersiksanya memiliki teman yang mengedepankan keegoisannya hanya untuk berkompetisi satu sama lain memperebutkan angka yang menurutku tidak berarti banyak.

Aku akhirnya bisa menilai sendiri seperti apa sifat, karakter, dan pola pikir teman-teman sekelasku. Di lain sisi, aku pun bisa introspeksi diri bahwa menjadi bodoh itu tidak menyenangkan sekalipun aku kuat dan memiliki mental baja. Semenjak peristiwa itu aku berusaha untuk mengikuti permainan teman-teman sekelasku. Kuusahakan untuk tidak mengandalkan siapapun dan mencoba menuntaskan apapun sendirian.

Koda:
Tidak semua orang mau mengajari orang bodoh seperti aku. Kebanyakan akan berpikir hanya membuang-buang waktu saja mengajari orang sepertiku. Namun tidak dengan juru selamatku, dengan sabar dia terus mengajari, menjawab semua pertanyaanku, dan memberikan tips-tips dalam mengerjakan pelajaran yang aku tidak bisa.

Setelah mengalami berbagai proses sulit, akhirnya aku berhasil lulus dengan predikat nilai yang baik dan menempati 13 besar posisi di kelas. Ya, sungguh kemajuan yang luar biasa hanya kurang dari 1 tahun aku bisa merangkak dari posisi 31 menuju 13. Alhamdulillah sekarang aku juga sudah lulus dari fakultas keguruan universitas ternama di Indonesia. Aku bercita-cita ingin mengubah pola pikir generasi muda. Aku ingin menunjukan bahwa asas kekeluargaan dan pertemanan tidak akan pernah bisa diganti dengan nilai.

Hingga saat ini, aku tidak pernah lagi berhubungan dengan mayoritas teman sekelasku. Ku pilih untuk tidak menyebarkan nomor, meninggalkan grup kelas, dan menjalani hidup masing-masing jauh dari mereka. Bukan ku ingin membalas perlakuan mereka dahulu, tapi aku merasa tidak memiliki hutang budi pada mereka. Lain halnya dengan beberapa teman yang memang kuanggap baik dan sebagai juru selamat ketika masih SMK. Akan kuingat dan kuberikan pertolongan sebagaimana kalian menolongku dahulu. Teruntuk teman-temanku, apakah nilai matematika yang kalian perebutkan dulu sudah mengantarkan kalian ke puncak kesuksesan?, kuharap demikian.

Contoh teks eksemplum tentang pengalaman pribadi diatas berdasarkan kisah nyata yang pernah saya alami, dulu ketika masih sekolah. Setelah membacanya saya harapkan anda bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari dua sisi yang berbeda. Jika kita benar-benar mau berusaha maka tidak ada yang tidak mungkin.

Cukup sekian artikel yang membahas materi teks eksemplum kali ini. Kesimpulannya, teks eksemplum sama saja seperti teks jenis lainnya yang menggunakan gaya penulisan naratif. Yang menjadi sorotan adalah pada struktur teks eksemplum itu sendiri dan kaidah kebahasaanya. Selain itu ciri ciri monjol teks ini adalah peristiwa negatif yang dialami oleh tokoh utama dan hikmah yang dapat dipetik dari cerita tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *