Sejarah Kerajaan Kediri Beserta Raja dan Peninggalannya – Kerajaan kediri ialah salah satu jenis kerajaan yang berpengaruh dan cukup besar di Indonesia. Kerajaan kediri ini dapat dinamakan dengan kerajaan kadiri yang berlangsung pada tahun 1045 M – 1222 M di Indonesia. Di peradaban Nusantara mulai banyak diberikan warna oleh kerajaan kediri selama masa kekuasaannya yaitu 177 tahun. Setelah itu Nusantara mulai berubah nama menjadi Indonesia. Bagaimana masa kejayaan kerajaan kediri itu? Bagaimana masa runtuhnya kerajaan kediri itu? Siapa saja raja kerajaan kediri itu? Apa saja peninggalan kerajaan kediri itu? Kerajaan kediri pada dasarnya memiliki masa keemasan berupa luasnya wilayah kekuasaan kerajaan tersebut.
Menurut sejarah kerajaan kediri pada masa pemerintahan Sri Jayabhaya dijelaskan bahwa wilayah kekuasaan kerajaan ini mencakup beberapa pulau di Nusantara dan seluruh Jawa, bahkan pengaruh kerajaan Sriwijaya di Sumatera juga dapat dikalahkan. Pernyataan ini semakin dibuktikan dengan Ling Wai Tai Ta yakni kronik Cina tahun 1178 karya dari Chou Ku-fei. Dalam kronik ini terdapat penjelasan bahwa negeri ini paling kaya pada masa tersebut selain Cina, Jawa, Arab dan Sumatera. Dikala itu kerajaan kediri menguasai Jawa, kerajaan Sriwijaya menguasai Sumatera dan Bani Abbasiyah menguasai Arab. Lantas siapakah raja kerajaan Kediri itu? Apa saja bentuk peninggalan kerajaan Kediri yang pernah memerintah selama 177 tahun itu?
![]() |
Kerajaan Kediri |
Pada awalnya tidak banyak orang mengetahui kerajaan Kadiri atau Panjalu ini. Di kala itu tidak banyak cerita yang tersurat karena hanya terdapat peninggalan kerajaan Jenggala berupa Prasasti Turun Hyang II (1044 M) saja. Dalam prasasti tersebut terdapat penjelasan adanya perang saudara yang terjadi di antara kedua kerajaan dari peninggalan raja Airlangga. Airlangga ialah raja kerajaan Medang Kamulan yang berhasil membuat pusat pemerintahannya berpindah menuju Kahuripan. Kemudian kerajaannya dibagi oleh raja Airlangga pada tahun 1041 menjadi dua yaitu kerajaan Panjalu (Kediri) dan kerajaan Jenggala (Kahuripan). Pemisah kedua kerajaan ini ialah sungai Brantas dan Gunung Kawi. Pada kesempatan kali ini ini saya akan menjelaskan tentang sejarah kerajaan kediri beserta raja kerajaan kediri dan peninggalan kerajaan kediri. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Contents
Sejarah Kerajaan Kediri Beserta Raja dan Peninggalannya
Di Indonesia pada umumnya pernah didiami oleh beberapa kerajaan. Masing masing kerajaan memiliki bukti sejarah serta beberapa peninggalan di dalamnya. Bahkan dari masa ke masa, setiap kerajaan juga berganti raja untuk memperkuat kerajaannya. Misalnya saja kerajaan kediri yang pernah dipimpin oleh beberapa raja dari masa ke masa, mulai dari masa kejayaan hingga keruntuhannya. Bagaimana sejarah kerajaan Kediri?
Kerajaan kediri merupakan salah satu kerajaan dari sepeninggalan Airlangga. Menurut sejarah kerajaan kediri terdapat kisah pembagian dua kerajaan tersebut tercantum dalam serat Calon Arang, kitab Negarakertagama dan prasasti Mahasukbya. Kerajaan Jenggala memiliki wilayah kekuasaan di daerah delta sungai Brantas dan Malang bersamaan dengan pelabuhannya di Rembang, Kahuripan, Surabaya, dan Pasuruhan. Sedangkan kerajaan Panjalu (kediri) memiliki wilayah kekuasaan di Madiun, Daha dan Kediri. Setiap kerajaan memiliki perasaan saling berhak untuk memperoleh semua tahta Airlangga hingga akhirnya menimbulkan perang saudara. Hal ini tercantum dalam beberapa catatan di prasasti prasasti tertentu.
Terjadinya peperangan antara kerajaan Jenggala dan Panjalu berlangsung selama 60 tahun, sampai kediri mengeluarkan raja baru bernama Bameswara dengan masa pemerintahan tahun 1116 – 1135 M. Ketika Raja Baweswara memerintah kerajaan kediri ini terjadi pemindahan ibukota Panjalu menuju Kediri, dimana pada awalnya berada di Daha. Untuk itulah kerajaan Panjalu terkenal dengan nama kerajaan Kediri. Di bawah ini terdapat pembahasan mengenai sejarah kerajaan kediri beserta raja kerajaan kediri dan peninggalan kerajaan kediri yaitu sebagai berikut:
Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Kediri
Sejarah kerajaan kediri yang pertama saya jelaskan berkaitan dengan kehidupan sosial budaya di kerajaan tersebut. Masa kejayaan Kediri di Pulau Jawa telah dikisahkan dalam buku Chou Ju Kua, dimana para penduduknya telah menganut kerajaan Hindu ataupun Budha. Masyarakat di Jawa terkenal dengan emosional dan sangat berani. Para warga memanfaatkan waktu luangnya dengan mengadu domba. Bahkan disana juga terdapat mata uang yang terkenal dari bahan campuran perak dan tembaga. Masyarakat kediri memiliki keadaan yang telah teratur. Penduduknya telah menggunakan rumah yang rapi dan bersih, menggunakan kain hingga bawah lutut dan rambut di urai. Selain itu dalam upacara perkawinan juga telah mengenal adanya maskawin seperti emas yang diterima oleh keluarga pengantin wanita. Selain itu para Buddha dan Dewa dimintai permohonan kesembuhan untuk orang orang yang mengalami sakit.
Dalam sejarah kerajaan kediri dijelaskan bahwa masyarakat kerajaan kediri memiliki kehidupan sosial yang sangat teratur sesuai dalam kisah pada kitab Lubdaka. Dalam kisah tersebut tertulis bahwa dasar tinggi rendahnya martabat seseorang tidak terdapat pada harta benda dan pangkat saja, tetapi didasarkan pada tingkah laku dan moral dirinya sendiri. Untuk itu hak hak rakyat sangat dihormati dan dihargai oleh Raja, sehingga berbagai aktivitas kehidupan sehari hari dapat dijalankan oleh setiap rakyat dengan leluasa. Selain itu adapula prasasti Talan yang berisi cerita bahwa rakyat dibebaskan dari adanya pajak oleh raja dan hak hak rakyatnya juga sangat dihormati. Hal ini didasarkan pada pengabdiannya yang ditujukan untuk kepentingan Kediri.
Kemudian adapula rasasti Ngantang yang berisi cerita pemberian hadian tanah dari raja kepada raja Jayabaya dan bahkan tanah ini telah dibebaskan dari adanya pajak. Prasasti tersebut diberikan kepada rakyat Desa Ngantang yang telah mengabdi demi kemajuan kerajaan Kediri itu sendiri. Inilah kehidupan sosial budaya dalam sejarah kerajaan kediri.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kediri
Sejarah kerajaan kediri selanjutnya yang akan saya jelaskan berkaitan dengan kehidupan ekonomi di kerajaan tersebut. Kediri termasuk dalam kerajaan Maritim dan Agraris. Kehidupan sebagian masyarakatnya berada di pedalaman. Kehidupan masyarakatnya hanya bergantung pada mata pencaharian bertani. Bahkan hasil pertaniannyapun sangat melimpah, karena kerajaan kediri memiliki keadaan tanah yang sangat subur. Melimpahnya hasil pertanian ini menimbulkan kemakmuran bagi masyarakat kerajaan Kediri.
Lantas bagaimana dengan masyarakat Kediri yang terdapat pesisir itu? Masyarakat pesisir kerajaan Kediri menggantungkan hidupnya dari nelayan dan perdagangan. Pelayaran dan perdagangan di masa Kediri memang telah maju pesat. Bahkan hubungan dagang antara para pedagang kediri dengan kerajaan Sriwijaya dan Maluku mulai terjalin. Kemudian warga pedalaman dan pesisir memiliki arus lali lintas berupa lalu lintas perdagangan sungai Brantas (sungai yang besar di Kediri).
Masa Kejayaan Kerajaan Kediri
Runtuhnya Kerajaan Kediri
Raja Kerajaan Kediri
- Sri Samarawijaya (putra Airlangga)
- Sri Jayawarsa
- Sri Bameswara
- Sri Jayabhaya
- Sri Sarweswara
- Sri Aryeswara
- Sri Gandra
- Sri Kameswara
- Sri Kertajaya
Peninggalan Kerajaan Kediri
- Prasasti Banjaran (974 Saka/1052)
- Prasasti Hantang (1057 Saka/1135 M)
- Prasasti Jaring (1103 Saka/1181)
- Prasasti Lawudan (1127 Saka/1205)
- Prasasti Padlegan (1038 Saka/1116)
- Prasasti Turun Hyang (974 Saka/1052 M)
- Karya sastra karangan Mpu Tan Akung berupa kitab Wertasancaya
- Karya sastra karangan Mpu Dharmaja berupa kitab Smaradhahana
- Karya sastra karangan Mpu Tan Akung berupa kitab Lubdaka
- Karya sastra karangan Mpu Triguna berupa kitab Kresnayana
- Karya sastra karangan Mpu Monaguna berupa kitab Samanasantaka
- Karya sastra gubahan dari Mpu Panuluh berupa kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya
- Karya sastra gubahan dari Mpu Panuluh dan Mpu Sedah berupa kitab Baharatayuda