6 Contoh Peralatan Pada Zaman Neolitikum dan Fungsinya

Posted on

6 Contoh Peralatan Pada Zaman Neolitikum dan Fungsinya – Taukah kalian bahwa di awal mula kehidupan manusia prasejarah tinggal secara nomaden. Mengapa demikian? sebab kala itu manusia masih bergantung mencari makan dengan cara mencari langsung di alam. Karena belum produktif maka masyarakatnya hanya mengisi mengandalkan perburuan saja. Masa ini terjadi sekitar 600 ribu tahun yang lalu.

contoh peralatan pada zaman neolitikum
Alat dan peninggalan zaman neolitikum

Seiring berjalannya waktu jaman pun terus berganti hingga menimbulkan kemajuan pada peradaban. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang menyatakan bahwa pada zaman neolitikum manusia sudah mulai bercocok tanam. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa mereka kini sudah hidup menetap baik di perbukitan, pesisir pantai, dan lain sebagainya.

Contoh peralatan pada zaman neolitikum juga seolah memperkuat teori di atas. Pada zaman ini sudah mulai terjadi perubahan perilaku, mata pencaharian, serta gaya hidup. Bahkan manusia pra-aksara perlahan sudah mulai mengenal bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain.

Contoh Peralatan Pada Zaman Neolitikum

Masa pra aksara terbagi menjadi beberapa zaman diantara adalah paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, dan lain sebagainya. Masing-masing tentunya mempunyai ciri khas berbeda dalam berbagai aspek serta bidang. Misalnya peralatan yang dipakai untuk beraktivitas yang kini menjadi bentuk peninggalan suatu zaman.

Sejarah kehidupan manusia pada jaman praaksara masih banyak menyimpan misteri dan juga tanda tanya. Walau sudah banyak peneliti yang melakukan penelitian tapi masih banyak yang belum terungkap. Akan tetapi kalian bisa mempelajari temuan yang sudah ditemukan oleh para ilmuan modern

Begitu juga contoh peralatan pada zaman neolitikum seperti kapak perburuan yang kini menjadi peninggalan bersejarah. Kalian bisa membaca fungsi, melihat gambar, dan bentuknya di buku pedoman sejarah.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas pada zaman neolitikum manusia sudah banyak mengalami kemajuan mulai dari sudah mengenal cocok tanam. Mereka telah tinggal bermukim dan menetap pada wilayah tertentu. Pada materi ini kita akan membahas apa saja peralatan yang digunakan pada zaman neolitikum dan fungsinya.

Kapak Persegi

Neolitikum atau disebut dengan zaman batu muda merupakan masa pra-aksara dimana kehidupan sudah sedikit lebih maju. Manusia yang awalnya mengumpulkan serta berburu untuk makan kini sudah mulai produktif. Hal ini pun terbukti dari temuan contoh peralatan pada zaman neolitikum yang masih eksis sampai sekarang.

Diketahui istilah kapak persegi mulanya digunakan oleh Van Heine Helderm. Penamaan tersebut didasarkan bentuknya menyerupai persegi panjang serta trapesium. Penampang ini mempunyai ukuran bervariasi, untuk yang besar (beliung) dipakai mencangkul, sedangkan yang kecil (tarah) dipakai memahat kayu.

kapak persegi sebagai peralatan pada zaman neolitikum
Gambar kapak persegi

Kapak ini terbuat dari batu biasa dan sebagian dari batu api. Banyak yang meyakini bahwa kapak persegi yang terbuat dari batu api hanya digunakan untuk keperluan upacara keagamaan dan juga sebagai tanda kebesaran.

Kapak persegi yang merupakan contoh peralatan pada zaman neolitikum bisa kita temukan bahkan di Indonesia. Alat bersejarah ini tersemat di beberapa museum Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Kapak Lonjong

Kapak satu ini adalah kapak yang terbuat dari batuan nefrit yang di haluskan. Kapak ini tergolong dan menjadi salah satu ikon Zaman Neolitikum. Dari kehalusan dan tekstur dari kapak lonjong ini menunjukan kemajuan yang pesat zaman batu berada di zaman neolitikum.

Contoh peralatan pada zaman neolitikum satu ini sangat terlihat modern kala itu bila kita bandingkan dengan jenis kapak lain. Sesuai namanya, karena berbentuk cenderung lonjong ke arah oval maka peneliti sepakat menamainya sebagai kapak lonjong.

kapak lonjong sebagai peralatan pada zaman neolitikum
Gambar Kapak Lonjong

Walaupun kapak lonjong sedikit identik dengan model kapak persegi, tapi kalian masih bisa membedakannya. Perbedaannya adalah pada kapak lonjong ada salah satu sisi bagian yang lebih tajam meruncing.

Ketajaman ini membuat perbedaan dimana kapak persegi memiliki semua sisi yang sama rata, tidak ada bagian yang lebih lonjong. Peninggalan zaman neolitikum tidak hanya ditemukan di wilayah Indonesia saja. Namun tersebar juga di negara Filipina, Cina, Vietnam, dan negara asia lainnya.

Alat Pemukul Kulit Kayu

Peralatan pada zaman neolitikum selanjutnya yang cukup bermanfaat adalah sebuah pemukul kulit kayu. Alat ini termasuk perkakas yang sederhana tapi fungsional karena bisa dipakai untuk berbagai tujuan. Misalnya menghaluskan bahan alam, serta tumbuhan, dan lain lain.

Manusia di zaman neolitikum juga menggunakan alat tersebut untuk memproses kulit binatang. Dengan bantuan alat pemukul maka kulit bisa diolah lebih lunak dan lentur. Sehingga menjadi bahan pembuatan pakaian untuk keseharian manusia kala itu.

Mata Panah

Di jaman neolitikum mata panah menjadi salah satu peralatan yang sangat penting dalam aktivitas berburu. Material utamanya terbuat dari batu yang diasah sedemikian rupa hingga tajam. Fungsi alat satu ini tidak lain sebagai senjata untuk berburu dan mengumpulkan makanan.

Di Indonesia sendiri, mata panah paling banyak ditemukan di jawa timur, bersamaan dengan peralatan zaman neolitikum lainnya. Alat ini merupakan salah satu inovasi teknologi yang memungkinkan manusia Neolitikum untuk meningkatkan efektivitas berburu.

Tembikar

Pada zaman ini sudah mulai muncul pengetahuan yaitu ilmu bercocok tanam sehingga tempat tinggalnyapun sudah menetap. Alat yang digunakan pun sudah mumpuni, dengan bekal ilmu yang di bawa manusia pada jaman itu. Ternyata menghasilkan alat yang memiliki nilai estetika tinggi.

Misalnya saja tembikar yang notabenya banyak ditemukan di wilayah Sumatra dan jawa. Kemungkinan peralahan zaman neolitikum ini digunakan untuk meletakkan berbagai hasil panen. Sedangkan di sumbawa banyak juga tembikar dengan fungsi berbeda yang berisi tulang belulang manusia.

Tembikar sekaligus menjadi peninggalan masa neolitikum yang sampai sekarang masih terjaga. Alat tersebut kemungkinan dipakai masyarakat untuk menyimpan berbagai barang seperti makanan, air, dan sebagainya.

Gerabah

Contoh peralatan pada zaman Neolitikum selanjutnya adalah gerabah. Gerabah termasuk kerajinan tangan yang terbuat dari bahan dasar tanah liat. Pembuatannya pun bersifat manual yakni memakai tangan manusia. Proses dimulai dengan ditumbuk lalu diaduknya tanah sampai bertekstur padat. Kemudian hasil tersebut akan di haluskan menggunakan batu lainnya agar berbentuk lebih rapi.

Hasil gerabah menyerupai sebuah wadah dalam bentuk kecil. Biasanya hasil dari gerabah dipakai untuk menunjang kehidupan sehari hari seperti menjadi alat makan. walaupun hasilnya masih lebih kasar, namun ini juga menunjukan kreativitas yang semakin berkembang pada manusia zaman batu muda.

Perhiasan

Munculnya homo sapiens atau biasa disebut manusia cerdas juga seolah menjadi terobosan awal yang baru. Peralatan yang mulanya terbuat dari batu serta kebiasaan nomaden perlahan mulai ditinggalkan.

Siapa sangka, ternyata perhiasan juga menjadi peninggalan zaman neolitikum yang cukup populer. Hal itu terbukti dari banyak penemuan menyerupai gelang terbuat dari batu indah di area jawa. Mengejutkannya, temuan tersebut dalam jumlah besar yang semakin menguatkan teori bahwa manusia sudah mengenal perhiasan.

Perhiasan sebagai peralatan pada zaman neolitikum
Gambar Perhiasan Zaman Neolitikum

Selain itu ada pula kalung yang terbuat dari bebatuan yang dicat atau dari batu akik. Kendati demikian, belum pasti contoh peralatan pada zaman neolitikum itu mengandung fungsi apa. Apakah hanya untuk hiasa semata atau mempunyai maksud tujuan lain.

Nah, itulah contoh peninggalan masa neolitikum yang dapat saya sampaikan dalam artikel singkat di atas. Meski kehidupan sosial homo sapiens sudah mengalami kemajuan tapi tetap saja mereka belum mengenal fungsi tulisan. Bila kalian mengalami kendala menghafal peralatan pada zaman neolitikum di atas maka ajukan pertanyaan lewat kolom komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *