Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata (Amfibi, Pisces dan Reptil)
Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata

Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata (Amfibi, Pisces dan Reptil)

Posted on

Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata (Amfibi, Pisces dan Reptil) – Wilayah Indonesia terdiri dari beberapa jenis fauna dan flora. Flora sendiri dapat didefinisikan sebagai jenis jenis tanaman, sedangkan fauna merupakan jenis jenis binatang. Pengertian fauna dalam dunia biologi dapat dinamakan dengan ilmu Taksonomi. Ilmu taksonomi ialah ilmu penggolongan makhluk hidup berdasarkan kriteria tertentu menjadi beberapa kelompok. Salah satunya ialah golongan hewan vertebrata yang terdiri dari pisces, amfibi dan reptil. Kelompok ini memiliki sistem ekskresinya sendiri seperti sistem ekskresi pada hewan amfibi, sistem ekskresi pada hewan pisces, dan sistem ekskresi pada hewan reptil. Lantas bagaimana sistem ekskresi pada hewan vertebrata itu?

Sistem Ekskresi pada hewan vertebrata (bertulang belakang)

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pengelompokan hewan berdasarkan ilmu taksonomi tersebut merupakan sata kesatuan kerajaan atau kingdom animalia. Di dalam kerajaan animalia tersebut mempunyai filum filum seperti hewan bertali punggung atau chordate. Dimana subfilum chordate terdiri dari hewan vertebrata dan invertebrata. Kedua subfilum ini memiliki perbedaan dalam hal sistem ekskresi hewan vertebrata dan sistem ekskresi hewan invertebrata.

Hewan vertebrata ialah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Golongan hewan vertebrata sendiri terdiri dari hewan mamalia, pisces, aves, amfibi dan reptil. Sedangkan golongan hewan invertebrata terdiri dari cacing, porifera, insect dan coelentera. Nah pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang sistem ekskresi pada hewan vertebrata seperti sistem ekskresi pada hewan amfibi, sistem ekskresi pada hewan pisces dan sistem ekskresi pada hewan reptil. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.

Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata (Amfibi, Pisces dan Reptil)

Apa yang dimaksud sistem ekskresi itu? Sistem ekskresi dapat diartikan sebagai sistem pada makhluk hidup untuk membuang zat zat sisa seperti urea, racun, karbon dioksida dan sebagainya. Sistem ekskresi pada makhluk hidup dapat berupa paru paru, kulit, ginjal dan hati. Secara umum ekskresi memang mempunyai makna yakni proses dalam tubuh untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme.

Sebelum menjelaskan tentang sistem ekskresi pada hewan amfibi, sistem ekskresi pada hewan pisces dan sistem ekskresi pada hewan reptil. Saya akan menjelaksan sedikit mengenai hewan bertulang belakang tersebut. Ciri ciri utama golongan hewan vertebrata ialah memiliki tulang punggung atau tulang belakang. Sedangkan sumsum tulang belakang sendiri dilindungi oleh kolom vertebral. Selain itu sistem ekskresi pada hewan vertebrata dapat dilakukan dengan cara yang berbeda beda. Adapun cara melakukan sistem ekskresi hewan vertebrata untuk semua kategori yaitu melalui:

  • Sistem Geraknya
  • Sistem Pernapasannya
  • Sistem Peredaran Darahnya

Sistem ekskresi hewan vertebrata untuk semua jenis dapat dilakukan dengan sistem yang serupa namun tidak sama. Adapun penjelasan mengenai sistem ekskresi pada hewan vertebrata seperti sistem ekskresi pada hewan amfibi, sistem ekskresi pada hewan pisces dan sistem ekskresi pada hewan reptil yaitu sebagai berikut:

Sistem Ekskresi Pisces

Sistem ekskresi pada hewan vertebrata yang pertama akan saya jelaskan ialah sistem ekskresi pada hewan pisces. Alat ekskresi pada pisces atau ikan dapat berupa ginjal, insang, dan kulit. Ginjal bertugas untuk mengeluarkan urine sebagai zat sisa metabolisme, insang bertugas untuk alat pernapasan pada ikan, sedangkan kulit memiliki tugas yang serupa.

Sistem ekskresi ikan
Sistem ekskresi ikan

Ikan merupakan makhuk bertulang belakang sama seperti hewan darat. Taukah anda ikan juga memiliki ginjal yang berfungsi sebagai sistem ekskresi? Ikan memiliki ginjal sebagai salah satu sistem ekskresi pada hewan vertebrata yang dapat dibagi menjadi dua jenis. Adapun jenis jenis ginjal pada ikan yaitu:

Mesonefros
Pada masa embrio, jenis ginjal ini mulai berkembang pada ikan. Tetapi setelah ikan mulai dewasa, ginjal mesonefros tidak banyak lagi yang digunakan untuk menyaring urine.

Opistonefros
Bentul ginjal opistonefros banyak digunakan ketika ikan sudah mulai dewasa. Kegunaan ginjal ini ialah untuk mengatur kekentalan dan untuk menyaring urine. Bentuk opistonefros ialah memanjang dengan warna kemerahan.

Sistem ekskresi pada hewan pisces ini dilakukan dengan cara kerja yang berbeda beda, baik ikan air laut maupun ikan air tawar. Maka dari itu cara kerja pengeluaran cairannya juga berbeda tergantung kaidah osmosisnya. Apa itu kaidah osmosis? Kaidah osmosis ialah perpindahan cairan dengan konsentrasi rendah menuju cairan dengan konsentrasi tinggi. Cara adaptasi ikan air tawar dan ikan air laut tersebut dapat anda perhatikan pada gambar di bawah ini:

Sistem ekskresi ikan
Beda sistem ekskresi pada hewan

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa cara kerja sistem ekskresi pada hewan vertebrata pada dasarnya serupa namun tidak sama. Sama halnya dengan sistem ekskresi hewan pisces ini, baik untuk ikan air tawar maupun ikan air laut. Dalam tubuh ikan air tawar terdapat kandungan nutrisi makanan yang banyak meskipun kandungan garam dalam air tawar itu sendiri tidak ada. Hal ini menyebabkan kandungan konsentrasi tubuh ikan lebih tinggi dibandingkan konsentrasi air tawar sehingga air akan masuk ke dalam tubuh ikan tersebut. Kandungan air dalam tubuh ikan air tawar akan semakin banyak dan menyebabkan tubuh ikan menggelembung. Untuk mengatasi masalah tersebut maka cara adaptasi ikan air tawar ialah dengan meminum sedikit air dan mengeluarkan banyak urine. Kebiasan ini berguna agar kadar homeostatis pada tubuh ikan dapat terjaga. Hal seperti ini dapat dijadikan salah satu cara sistem ekskresi pada hewan pisces (ikan).

Kemudian dalam tubuh ikan air laut terdapat konsentrasi zat makanan yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi garam, karena dalam air laut sendiri mengandung banyak kadar garam. Hal ini menyebabkan tubuh ikan air laut memiliki konsentrasi yang lebih rendah daripada konsentrasi air laut sehingga tubuh ikan akan mengeluarkan banyak air. Hal ini akan menyebabkan tubuh ikan air laut menjadi mengkerut. Untuk mengatasi hal ini maka sistem ekskresi pada hewan vertebrata pisces (ikan) melakukan kebiasaan yang dapat menjaga homeostatis tubuhnya. Adapun cara adaptasi ikan air laut yaitu dengan banyak minum air dan sedikit mengeluarkan urine. Inilah yang disebut dengan cara kerja sistem ekskresi hewan pisces (ikan air laut).

Sistem Ekskresi Amfibi

Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang sistem ekskresi pada hewan vertebrata seperti sistem ekskresi pada hewan amfibi. Hewan amfibi ialah hewan yang dapat hidup di air dan di darat. Contohnya yaitu katak. Cara kerja sistem ekskresi hewan amfibi dapat dilakukan melalui ginjal, paru paru dan kulit.

Sistem eksresi pada kodok (hewan amfibi)
Sistem ekskresi pada kodok (hewan amfibi)

Pada hewan amfibi terdapat sistem pernapasan yang dilakukan melalui kulit dan paru paru. Alat pernapasan di daratan biasanya menggunakan paru paru. Sedangkan alat pernapasan di air biasanya menggunakan kulit. Hal ini dikarenakan di dalam air kinerja paru paru dalam tubuh katak tidak dapat bekerja dengan maksimal. Sistem ekskresi hewan amfibi dilakukan oleh ginjal yang bertugas untuk menyaring dan mengeluarkan urine. Jenis ginjal yang digunakan oleh hewan amfibi ialah ginjal opistonefros. Ginjal panjang tersebut terletak di lubang kloaka atau di saluran urogenital.

Sistem Ekskresi Reptil

Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang sistem ekskresi pada hewan vertebrata seperti sistem ekskresi pada hewan reptil. Contoh hewan yang termasuk dalam kategori hewan reptil seperti komodo, cicak, bunglon, buaya, biawak, kura kura, dan sebagainya. Pada dasarnya spesies reptil memang tidak terlalu banyak dibandingkan spesies hewan lainnya. Meski begitu sistem ekskresi hewan reptil memiliki cara kerja yang serupa namun tidak sama dengan hewan lainnya.

Sistem ekskresi pada reptil
Sistem ekskresi pada reptil

Sistem ekskresi pada hewan reptil dapat dilakukan melalui ginjal. Ginjal berguna untuk mengeluarkan dan menyaring urine. Pada hewan reptil biasanya menggunakan sepasang jenis ginjal metanefros. Cara kerja metanefros setelah ginjal mesonefros dan pronefros yang berjalan ketika berakhirnya masa embrio reptil. Hewan reptil menghasilkan zat sisa metabolisme yang sebagian besar berupa asam urat dengan warna putih. Namun untuk jenis reptil buaya biasanya juga mengeluarkan zat sisa yang berbentuk ammonia.

Bagaimana penjelasan hewan vertebrata di atas, mudah bukan? Hewan vertebrata yang saya bahas di atas dapat meliputi hewan reptil, hewan amfibi, maupun hewan pisces. Selain hewan vertebrata adapula hewan avertebrata yang dapat melakukan sistem ekskresi.

Sekian penjelasan mengenai sistem ekskresi pada hewan vertebrata seperti sistem ekskresi pada hewan amfibi, sistem ekskresi pada hewan pisces dan sistem ekskresi pada hewan reptil. Sistem ekskresi hewan vertebrata pada dasarnya serupa namun tak sama. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *