Metamorfosis Semut (Proses, Siklus, dan Tahapannya)

Posted on

Metamorfosis Semut (Proses, Siklus, dan Tahapannya) – disekitar rumah kalian pasti kalian sering sekali menjumpai semut, bahkan semut termasuk kedalam salah satu serangga yang berukuran kecil. Hewan kecil satu ini termasuk kedalam hewan dengan filum Anthropoda. Hal ini dibuktikan dengan rangka eksternal yang keras atau eksoskeleton yang fungsinya adalah untuk melindungi tubuhnya yang tak ada tulang internalnya.

Gambar Metamorfosis semut
Gambar Metamorfosis semut

Walaupun mungil makhluk ini mengalami banyak sekali perkembangan selama hidupnya dari bentuk telur hingga dewasa. Tahap pertumbuhan semut sendiri dimulai dari telur menjadi larva ke pupa. Kemudian menjadi semut betina atau semut jantan. Bentuk larva semut muda sangat berbeda dengan semut dewasa atau induknya. Proses inilah yang selanjtnya kita sebut sebagai tahapan metamorfosis semut bersifat sempurna

Semut betina meletakkan telur di dalam sarangnya. Telur itu sangat kecil dan berbentuk elips, berukuran kirakira 0,5 mm x 1 mm. Telur menetas menjadi larva yang berukuran 5—10 kali lebih besar. Bentuk larva dan telur sangat mirip, yaitu menyerupai ulat. Telur dan larva hanya dapat dibedakan dengan kaca pembesar. Nah, agar kalian lebih paham lagi Pada artikel kali ini akan membahas proses metamorfosis semut secara lengkap.

Metamorfosis Semut (Proses, Siklus, dan Tahapannya)

Perlu kalian ketahui bahwa semut juga mempunyai tingkatan kasta. Koloni semut di bagi menjadi beberapa kasta terdiri dari kelas pekerja, tentara, drone alias pejantan, dan ratu. Ratu memegang peran penting terhadap keberlangsungan reproduksi koloni. Mengapa demikian? Saat proses kawin, pejantan akan memasukkan alat kelaminnya, disebut aedeagus, ke saluran reproduksi betina untuk menyimpan sperma.

Sang ratu akan menyimpan sperma tersebut dan mereproduksinya menjadi telur sampai sisa umurnya. Kondisi ini memungkinkan si ratu dapat bertelur beberapa kali meskipun tidak melakukan proses kawin untuk kali kedua. Sperma yang tersimpan, berfungsi dalam jangka waktu yang relatif lama. Sampai akhirnya telur menetas dan mengalami metamorfosis semut sebagaimana mestinya.

Tapi sial bagi pejantan, setelah melakukan proses kawin ajal biasanya akan menghampiri mereka. Di sisi lain, sang ratu akan memutuskan sayapnya dan pindah ke koloni yang lain. Itulah sedikit gambaran bagaimana tahapan yang dilalui oleh semut. Dalam istilah lain kita juga bisa mengartikannya sebagai sebuah daur hidup.

Gambar Proses Metamorfosis Semut

Metamorfosis pada umumnya terdiri dari beberapa tahapan. Mulai dari tahap telur hingga menetas menjadi makhluk dewasa. Secara etimologi, metamorfosis berasal dari bahasa Yunani yakni “Greek”. Meta (diantara, sekitar, setelah), morphe (bentuk), osis (bagian dari). Jadi metamorphosis adalah suatu perubahan bentuk selama perkembangan postembrionik.

Pengertian lainnya Metamorfosis merupakan perubahan dalam bentuk tubuh dan kebiasaan selama fase siklus perkembangan hewan. Terdapat dua jenis metamorfosis yang dapat dibedakan yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Gambar Proses Metamorfosis Semut
Gambar Proses Metamorfosis Semut

Lantas semut mengalami metamorfosis sempurna atau tidak? inilah pertanyaan yang sering saya dengar. Secara garis besar semut mengalami metamorfosis sempurna karena perubahan terjadi secara menyeluruh. Baik itu dari segi bentuk, perilaku, serta penampilannya.

Ada banyak sekali hewan yang mengalami proses perubahan ini. Contohnya kupu-kupu yang pada awalnya adalah ulat dan setelah melewati tahap kepompong maka berubah menjadi kupu kupu dewasa. Hal itu pun terjadi juga pada beberapa serangga seperti kecoa, ngengat, rayap, dan lain-lain.

Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas lebih dalam seperti apa proses metamorfosis semut yang berlangsung secara sempurna. Kalian penasaran? simaklah tahapan di bawah.

Telur

Semut sendiri termasuk ke dalam golongan hewan ovipar. Yakni berkembang biak dengan cara bertelur. Oleh karena itu daur hidup semut diawali dari fase telur terlebih dulu. Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh semut adalah ukurannya yang sangat kecil, yakni hanya sekitar 0,5 mm. Biasanya telur semut berwarna putih, transparan, dan teksturnya lengket serta berbentuk lonjong.

Metamorfosis semut dimulai ketika mereka sudah menetas dan terbagi menjadi dua klasifikasi berdasarkan pembuahannya. Telur semut yang dibuahi akan menghasilkan betina diploid. Sedangkan telur yang tidak dibuahi akan menghasilkan semut jantan diploid.

Di waktu tertentu, telur semut akan membutuhkan kurang lebih selama seminggu agar bisa menetas. Akan tetapi, proses penetasan ini pun juga masih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya suhu, tingkat kelembapan, lingkungan koloni, serta spesies semut itu sendiri.

Pada suatu koloni semut, hanya ratu semut yang punya kemampuan untuk menghasilkan telur. Oleh karena itu, tugas ratu semut cuma satu yaitu melakukan perkembang biakan dan meletakkan telur di sarang yang sudah dibuat semut kasta lain. Proses metamorfosis semut serta daur hidup ratu tidak akan bisa berubah.

Larva

Telur semut yang sudah menetas kemudian akan berubah memasuki fase larva. Dimana fase larva bentuknya hampir sama dengan cacing dan tidak mempunyai mata serta tidak memiliki bagian kaki. Berdasarkan urutan, larva merupakan tahap kedua pada proses metamorfosis semut yang berlangsung sempurna.

Semut pekerja akan bertugas untuk memberikan makanan pada larva sebab disini larva masih belum bisa bergerak. Makanan tersebut akan ditransfer oleh trofalaxis dan semut akan mendapatkan makanan dengan bentuk cari di dalam cache-nya.

Gambar larva semut

Semut pekerja biasanya akan membawakan berbagai jenis makanan mulai dari biji-bijian, hewan buruan, dan makanan lainnya baik padat maupun cair. Kurang lebih ada 4 hingga 5 tahap moulting di dalam serangkaian pertumbuhan larva semut. Ketika sudah melewati moulting, proses metamorfosis semut pun berlanjut dari larva berubah bentuk menjadi pupa.

Pada awalnya akan muncul larva semut dengan warna putih semua kuning dan transparan. Namun seiring berjalannya waktu, kulit larva akan berganti dan berubah warna dalam kurun waktu kurang lebih 6-12 hari supaya bisa menjadi pupa.

Pupa

Jika larva sudah besar, metamorfosis semut berlanjut ke tahapan pupa. Sekilas bentuk pupa terlihat menyerupai semut imago. Tapi perbedaan akan tampak pada sayap dan antenanya yang terlipat ke tubuh. Pada beberapa jenis, pupa ditutupi oleh kepompong yang melindunginya. Selama waktu ini, pupa perlahan akan berubah menjadi semut dewasa.

Gambar Pupa Semut

Proses metamorfosis semut ini berlangsung berkisar antara 9 sampai 30 hari lamanya. Durasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama jenis semut itu sendiri. Biasanya serangga berukuran kecil seperti semut merah memiliki rentan masa pupa yang singkat.

Pupa semut sendiri memiliki daya tahan lebih baik terhadap suhu dan pemangsa. Sebab lapisan luarnya terbuat dari serat yang berfungsi sebagai pelindung.

Imago (Semut Dewasa)

Setelah semua tahapan diatas dilalui, pupa akhirnya muncul sebagai semut dewasa. Semut dewasa dapat menjadi salah satu dari tiga kasta: ratu, pekerja, atau pekerja wanita. Nah, proses metamorfosis semut ini diakhiri dengan transformasi dari pupa menjadi imago.

Imago tidak hanya merupakan puncak tahapan metamorfosis semut tetapi juga memegang kunci penting dalam kelangsungan hidup koloni. Tugas yang diemban oleh semut dewasa sangat penting dalam menjaga koloni tetap berfungsi dengan baik. Tugas itu termasuk:

  1. Mencari Makanan.
  2. Merawat Larva baru.
  3. Mempertahankan koloni dari ancaman.
  4. Bereproduksi.

Itulah penjelasan singkat mengenai metamorfosis semut yang dapat saya sampaikan. Semut sendiri termasuk serangga hama yang dikenal memiliki jumlah spesies yang sangat banyak dan beragam. Sebagian besar dari mereka hidup di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Serangga kecil ini mengalami banyak sekali perubahan bentuk dari pertama lahir hingga menjadi semut dewasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *