Hasil Kebudayaan Pada Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Hasil Kebudayaan Zaman Batu Besar

Hasil Kebudayaan Pada Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Posted on

Hasil Kebudayaan Pada Zaman Batu Besar (Megalitikum) – Seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia pernah mengalami zaman batu. Zaman tersebut sebenarnya dapat dibagi menjadi beberapa masa seperti masa zaman batu besar atau megalitikum, paleolitikum, madya, neolitikum dan sebagainya. Masing masing zaman memiliki hasil kebudayaan yang berbeda. Karena setiap masa zaman batu tersebut mengalami peningkatan pola pikir di dalamnya. Misalnya saya zaman batu besar yang memiliki beberapa hasil kebudayaan seperti mendir, dolmen dan lain sebagainya.

Berdasarkann bahasa Yunani, kata Megalitikum dapat dibagi menjadi kata “Mega” yang berarti besar dan “Lithos” yang berarti batu. Perkembangan zaman batu besar atau zaman Megalitikum diperkirakan sudah ada sejak zaman batu muda hingga zaman logam. Apa saja hasil kebudayaan zaman batu besar? Sebutkan beberapa macam hasil kebudayaan pada zaman batu besar (megalitikum)? Zaman batu besar memiliki ciri ciri utama yaitu kehidupan manusianya telah membuat bangunan bangunan besar yang berasal dari batu. Bangunan bangunan besar tersebut terbuat dari batu dan penemuannya banyak dikaitkan dengan kepercayaan mereka pada masa itu seperti punden berundak, sarkofagus, menhir, kubur batu, dolmen dan arca.

Bentuk Peninggalan Zaman Batu Besar

Pengungkapan hasil kebudayaan zaman Megalitikum ini berasal dari penemuan bangunan bangunan megalit. Penggunaan bangunan megalitikum tersebut ialah untuk pemujaan dan penghormatan kepada roh lelulur. Pembuatan bangunan megalith menggunakan konsep kepercayaan yang tercipta antara hubungan orang yang sudah mati dengan yang masih hidup. Hubungan ini akan mempengaruhi kesuburan tanah dan kesejahteraan masyarakatnya. Pembangunan hasil kebudayaan zaman batu besar seperti bangunan megalith tersebut dilakukan pada masa bercocok tanam hingga masa perundagian. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan beberapa hasil kebudayaan pada zaman batu besar atau zaman Megalitikum. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.

Hasil Kebudayaan Pada Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Apakah anda tahu apa saja bentuk kebudayaan pada zaman megalitikum? Apa saja hasil kebudayaan pada zaman batu besar? Pertanyaan seperti ini sering kali dipertanyakan oleh beberapa siswa. Meskipun sebenarnya guru telah membahas materi megalitikum ini dibeberapa kesempatan. Pada zaman tersebut kita dapat mengetahui berbagai bentuk hasil kebudayaan yang dapat membantu pekerjaan manusia di masa itu

Hasil kebudayaan zaman batu besar seperti pembuatan bangunan megalit tersebut menggunakan bahan dasar yang didatangkan dari tempat lain. Pendirian bangunan megalitikum berguna untuk kebutuhan kelompok seperti tempat pemujaan roh nenek moyang. Biasanya penemuan bangunan megalit berada didaerah pelosok di seluruh Nusantara.

Bentuk peninggalan peninggalan zaman Megalitikum tersebut terbuat dari batu besar yang pembentukannya sesuai dengan kepentingan upacara tertentu. Maka dari itu hasil kebudayaan zaman Megalitikum memiliki maknanya masing masing. Berikut beberapa hasil kebudayaan pada zaman batu besar yaitu diantaranya:

Punden Berundak

Gambar Punden Berundak Zaman Megalitikum

Hasil kebudayaan zaman batu besar yang pertama ialah punden berundak. Punden berundak merupakan bangunan bertingkat yang berkaitan dengan tanjakan kecil sebagai tempat memuja roh para nenek moyang. Masing masing tingkat punden berundak biasanya dibuat menhir. Hasil kebudayaan zaman Megalitikum ini bernama punden berundak karena bangunannya berbentuk tumpukan batu bertingkat yang menyerupai anak tangga serta paling atas atau bagian tertinggi digunakan sebagai tempat paling suci. Punden berundak menurut perkembangannya digunakan sebagai dasar pembuatan keraton, candi dan sebagainya.

Menhir

Gambar Menhir

Hasil kebudayaan zaman batu besar selanjutnya ialah menhir. Menhir merupakan tugu atau tiang yang berasal dari batu dan dibangun sebagai lambang atau tanda peringatan kepada arwah nenek moyang. Untuk itu menghir diletakkan pada tempat tertentu dan dijadikan sebagai benda pemujaan. Hasil kebudayaan pada zaman batu besar seperti menhir ini berfungsi untuk sarana pemujaan kepada arwah para nenek moyang, serta tempat penampung roh roh yang datang dan tempat memperingati kepala suku atau seseorang yang sudah meninggal.

Kubur Peti Batu

Gambar Kubur Peti Batu Zaman Megalitikum

Hasil kebudayaan pada zaman batu besar selanjutnya ialah kubur peti batu. Kubur peti batu merupakan peti jenazah zaman batu besar yang dipendam dalam tanah. Bentuk kubur batu ini ialah persegi panjang dengan alas, sisi dan tutupnya yang berasal dari batu kemudian disusun menjadi sebuah peti. Penemuan kubur batu ini terdapat di daerah Kuningan, Jawa Barat.

Waruga

Gambar Waruga

Hasil kebudayaan zaman batu besar selanjutnya ialah waruga. Waruga merupakan kubur batu yang bentuknya bulat atau kubus dengan tutup menyerupai atap rumah. Waruga memiliki fungsi dan bentuk yang hampir sama dengan sarkofagus. Namun posisi mayat ditempatkan dalam keadaan jongkok terlipat. Hasil kebudayaan zaman Megalitikum seperti waruga ini penemuannya berada di daerah Minahasa.

Sarkofagus

Gambar Sarkofagus Zaman Megalitikum

Hasil kebudayaan zaman batu besar selanjutnya ialah sarkofagus. Sarkofagus merupakan peti jenazah yang bentuknya menyerupai lesung, namun memiliki tutup dibagian atasnya. Sarkofagus dibuat menyerupai lesung batu namun bentuknya keranda. Hasil kebudayaan pada zaman batu besar ini ditemukan di daerah Bali.

Dolmen

Gambar Dolmen

Hasil kebudayaan zaman batu besar selanjutnya ialah dolmen. Dolmen merupakan meja batu besar yang memiliki permukaan rata. Kegunaan dolmen ialah untuk tempat meletakkan roh, tempat duduk ketua suku agar memperoleh berkat magis para leluhur dan tempat meletakkan sesaji. Hasil kebudayaan zaman Megalitikum ini memiliki alas yang berbentuk lempengan batu besar dengan permukaan datar, kemudian diberikan empat batu panjang sebagai penyangganya.

Patung atau Arca

Hasil kebudayaan zaman batu besar selanjutnya ialah patung atau arca. Patung atau arca merupakan bangunan berbentuk manusia atau binatang yang terbuat dari batu sebagai simbol pemujaan dan lambang nenek moyang. Bentuk peninggalan zaman Megalitikum tersebut penemuannya terdapat di daerah pegunungan wilayah Bengkulu dengan Palembang atau lebih tepatnya di Dataran Tinggi Pasemah. Van Heine Geldern dan Dr. Van der Hoop adalah orang orang yang melakukan penyelidikan di daerah Pasemah.

Di Indonesia, kebudayaan megalitikum berdasarkan pendapat Van Heine Geldern dapat dibagi menjadi dua golongan/penyebaran seperti:

  1. Megalitikum tua yang penyebarannya pada zaman Neolotikum di Indonesia tahun 2500 – 1500 SM. Hasil kebudayaan zaman megalitikum tua dapat berupa punden berundak, arca statis dan menhir. Hasil kebudayaan pada zaman batu besar ini dipengaruhi oleh kebudayaan kapak persegi.
  2. Megalitikum muda yang penyebarannya pada zaman Perunggu di Indonesia tahun 1000 – 100 SM. Hasil kebudayaan zaman batu besar ini dapat berupa arca, kubur peti batu, waruga, sarkofagus dan dolmen. Hasil kebudayaan pada zaman Megalitikum ini dipengaruhi oleh kebudayaan Dongson atau kebudayaan Deutro Melayu.
Demikianlah beberapa hasil kebudayaan pada zaman batu besar (Megalitikum) yang dapat saya bagikan. Hasil kebudayaan zaman Megalitikum tersebut dapat terdiri dari punden berundak, menhir, arca, waruga, sarkofagus, dolmen dan peti kubur batu. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan terima kasih telah membaca materi hasil kebudayaan zaman batu besar di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *