contoh mobilitas sosial

12 Contoh Mobilitas Sosial Horizontal dan Penjelasannya

Posted on

12 Contoh Mobilitas Sosial Horizontal dan Penjelasannya – Manusia merupakan makhluk sosial yang tak akan pernah terlepas dari interaksi antar sesama. Dengan demikian kita akan saling terlibat dalam aspek kehidupan bersosial di tengah masyarakat baik rumah, tempat kerja, ataupun lingkungan lain. Terjadinya mobilitas sosial memberikan pengaruh besar terhadap pola hidup yang terjadi di tengah masyarakat.

contoh mobilitas sosial horizontal
Contoh mobilitas horizontal

Pada proses menjalani kehidupan setiap manusia pasti akan mengalami berbagai tahap perubahan. Entah itu mengarah pada hal yang lebih baik ataupun kebalikannya. Fenomena satu ini tak hanya terjadi pada beberapa individu melainkan bisa juga pada suatu kelompok. Masalahnya, tak semua siswa tau apa saja faktor pendorong, penghambat, ataupun contoh dampak negatif mobilitas sosial horizontal.

Contoh mobilitas sosial horizontal sendiri dapat kita jumpai dengan mudah di tengah masyarakat. Bahkan bisa jadi kalian pun pernah mengalami mobilitas sosial namun tak menyadarinya. Secara garis besar kalian bisa mendefinisikan mobilitas sosial sebagai proses perpindahan strata sosial seseorang. levelnya pun bisa lebih tinggi, lebih rendah, maupun sederajat.

12 Contoh Mobilitas Sosial Horizontal dan Penjelasannya

Materi yang sedikit banyak membahas jenis mobilitas sosial bisa kita jumpai ketika menginjak bangku sekolah menengah. Proses ini pun bisa dibagi menjadi beberapa jenis yang terdiri dari mobilitas horizontal, vertikal, hingga antargenerasi. Karena memiliki pembahasan begitu luas akhirnya banyak siswa yang tak mampu menguasai materi dan kesulitan saat mengerjakan soal ujian.

Padahal semua materi yang berkaitan dengan fenomena tersebut sudah tertulis rapi di buku pedoman sosiologi. Di lain sisi, guru pun pasti akan menjelaskan teorinya secara lengkap serta mendalam karena begitu penting. Meski demikian kita pun tak bisa menampik fakta bahwa ada kalanya siswa merasa malas membaca ataupun memperhatikan.

Contoh mobilitas sosial horizontal sendiri terjadi apabila seseorang mengalami perubahan status tapi masih dalam lingkup level yang sama. Misalnya saat ini kalian sedang bekerja di layanan asuransi mobil zurich insurance grup. Lalu karena merasa jenuh akhirnya kamu pindah ke perusahaan asuransi axa mandiri yang notabenya masih di ruang lingkup pekerjaan yang sama. Proses perpindahan semacam inilah yang disebut dengan istilah horizontal.

Lantas apakah ada dampak negatif mobilitas sosial horizontal? tentu saja. Selain membahas contoh fenomena satu ini saya pun akan menjelaskan pula beberapa dampak negatif serta positifnya. Maka dari itu, simaklah artikel di bawah sampai selesai.

Apa Itu Mobilitas Horizontal

Arti mobilitas sosial sendiri adalah perubahan atau perpindahan yang terjadi pada strata atau posisi sosial baik itu naik ataupun turun. Sedangkan mobilitas horizontal memiliki arti perpindahan dari status sosial yang dialami oleh individu atau suatu kelompok tidak akan mengubah derajat sosialnya atau akan tetap sejajar seperti sebelumnya.

Contoh mobilitas horizontal dapat berupa perpindahan warga negara, pindah lokasi penugasan tanpa mengubah jabatan, dan lain sebagainya. Karena perpindahan yang terjadi tidak mengubah derajat atau strata sosial seseorang. Maka tak akan banyak yang berubah dari kehidupan sebelumnya. Dampak negatif dari mobilitas horizontal yakni harus melakukan penyesuaian dan adaptasi kembali di lingkungan baru, meskipun pekerjaan yang ia kerjakan adalah pekerjaan yang sama.

Contoh mobilitas sosial horizontal serta dampak negatif dan positifnya memang menjadi materi dasar sosiologi. Tapi sebelum mulai membahasnya kalian harus mengenal dulu dua jenis fenomena tersebut.

Mobilitas Horizontal Antar Generasi

Apabila diuraikan lebih lanjut kita bisa membagi jenis mobilitas sosial horizontal menjadi dua kategori. Pertama antar generasi dan yang kedua adalah intra generasi. Mobilitas sosial horizontal antargenerasi terjadi antara dua generasi atau lebih. Misalnya, sang ayah adalah seorang petani namun sang anak berprofesi sebagai guru.

Baca juga: 6 Contoh Paragraf Deduktif Singkat Tentang Pendidikan dan Kesehatan

Contohnya pun sebenarnya bisa kita amati dalam konteks kehidupan sehari hari. Misalnya dalam lingkup keluarga seorang anak memiliki profesi yang berbeda dari kedua orang tuanya. Perbedaan itu akhirnya memberikan pengaruh besar terhadap individu dari segi finansial dan status sosial. Hal semacam ini bisa jadi contoh nyata mobilitas sosial di tengah masyarakat.

Mobiltias Horizontal Intragenerasi

Contoh mobilitas sosial horizontal intragenerasi pun juga terjadi dalam diri seseorang. Misalnya, seseorang yang dulunya berprofesi sebagai pengusaha beralih profesi menjadi petambak ikan. Sampai poin ini saya anggap kalian sudah paham tentang dua jenis perpindahan status sosial.

Contoh mobilitas sosial horizontal mengacu pada interaksi yang terjadi secara sepadan atau sejajar, apabila kita hubungkan dengan mobilitas maka terjadinya perpindahan status atau posisi secara sejajar atau sepadan. Untuk menambah wawasan kalian, maka simaklah beberapa contoh di bawah.

Mengubah Kewarganegaraan

Kewarganegaraan adalah salah satu status yang sama kita dapatkan bahkan ketika baru lahir. Baik kaya miskin, petani, buruh pabrik, pengacara terkenal, maupun dokter spesialis akan memiliki status tersebut.

Contoh mobilitas sosial horizontal paling sederhana terjadi apabila kalian memilih untuk mengubah status kewarganegaraan. Seorang warga Indonesia dan sudah menetap sejak lahir memutuskan untuk pindah ke Amerika lalu memilih menjadi warga negara Amerika. Dalam kasus ini, terjadi mobilitas horizontal yang tidak mengubah banyak kehidupannya.

Mengubah status warga negara tidak membawa perubahan dalam hidupnya. Melainkan mobilitas sosial horizontal itu hanya mengganti status kependudukan saja. Sehingga dari aspek pekerjaan, gender, keyakinan, dan lain-lain masih tetap sama.

Bekerja di Perusahaan Lain

Berpindah perusahaan merupakan hal biasa yang dapat terjadi pada siapa saja. Penyebabnya pun beragam entah karena faktor internal perusahaan atau memang keinginan karyawan itu sendiri. Contoh mobilitas sosial horizontal terjadi jika kita pindah pekerjaan tapi masih menempati posisi atau jabatan yang sama.

Misal, seorang pegawai menjabat sebagai HRD di perusahaan pertambangan berhenti bekerja lalu memilih melamar di perusahaan lain tapi melamar posisi yang sama. Dalam hal ini dia telah mengalami perpindahan status sosial horizontal. Dimana perubahan yang terjadi tidak memberikan dampak negatif maupun positif secara signifikan pada hidupnya.

Mengapa demikian? Karena status atau posisinya sebagai pekerja masih dengan jabatan yang sama. Terkecuali kalau dia pindah perusahaan tapi menempati posisi yang berbeda. Sehingga posisi itu mampu membawa taraf hidup yang lebih baik.

Pindah Sekolah

Setiap individu mempunyai kemampuan sosial yang berbeda beda ada kemampuan seseorang untuk berpindah posisi sosioal sangat di tentukan oleh modal awal ekonomi, sosial dan juga budaya. Bagi seorang anak yang sudah terlahir dari keluarga kaya sangat mudah baginya untuk menempuh Pendidikan hingga universitas, mendapat pekerjaan yang tetap dengan gaji yang tinggi.

Tetapi bagi seorang anak yang terlahir dari keluarga kurang mampu belum tentu atau sulit baginya untuk menempuh Pendidikan tinggi hingga universitas ataunahkan hanya bisa hingga menempuh Sekolah Dasar saja (SD). Contoh mobilitas sosial horizontal pun dapat dialami oleh siswa.

Seorang siswa harus naik bersyarat karena memiliki presentase absen yang tidak sesuai dengan syarat kelulus. Lalu ia memutuskan untuk pindah ke sekolah lain dan melanjutkan sekolahnya. ia tetaplah seorang siswa, sekali pun ia melakukan mobilitas sosial.

Pindah Rumah

Pernahkah kalian berpindah tempat tinggal? sebagian siswa pernah mengalaminya karena berbagai alasan. Entah sebab orang tuanya dipindah tugaskan, rumahnya dijual, ingin lebih dekat ke tempat kerja, dan lain sebagainya. Tanpa kita sadari, perpindahan tersebut bisa menjadi contoh mobilitas sosial horizontal selama masih di ruang lingkup yang sama.

Misalnya di sebuah desa sedang mewabah sebuah penyakit. Akhirnya, satu keluarga memutuskan untuk pindah ke desa lain yang tidak terkena wabah. Dalam kasus ini, keluarga tersebut tetap akan menjalani hidup yang sama di tempat yang sejenis, walaupun bukan di tempat yang sama. Tidak banyak yang berubah tentang status sosial mereka.

Menjabat Pekerjaan yang Sama Seperti Orang Tua

Tanpa kalian sadari sebenarnya relasi (orang tua) turut serta menjadi faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial. Kita tak bisa menampik fakta dengan bantuan “orang dalam” maka individu akan lebih mudah diterima di lingkup pekerjaan. Ternyata hal ini pun bisa terjadi di lingkup kerja profesional.

contoh mobilitas sosial horizontal karena orang dalam
Pengaruh orang tua mampu merubah status sosial

Contoh mobilitas sosial horizontal di bidang pekerjaan terjadi pada seorang anak yang menjabat posisi yang sama seperti orang tuanya. Semisal ayah kalian bekerja sebagai manger asuransi mobil terbaik (zurich) di jakarta. Karena sudah tua ia pun mundur lalu merekomendasikan kalian untuk menjabat sebagai manager di kantor cabang yang sama.

Dalam hal ini kalian mengalami mobilitas sosial horizontal karena jabatan dan daerah menjabat sama dengan ayahnya yang sebelumnya. Meski demikian, contoh dampak negatif dari mobilitas sosial hozontal di atas cukup besar. Karena sebenarnya nepotisme sangat melanggar kode etik profesionalitas dalam bekerja.

Pindah Agama

Pancasila menyatakan bahwa semua agama yang diakui negara Indonesia adalah sama. Sehingga ketika seseorang berpindah keyakinan maka bisa menjadi contoh mobilitas sosial horizontal di lingkup agama.

Seorang laki laki yang berasal dari korea pindah ke indonesia beragama Buddha menikahi perempuan Indonesia beragama Islam. Lalu memutuskan untuk pindah agama demi menikahi sang istri. Maka bisa dikatakan sang pria mengalami mobilitas sosial horizontal, dimana perubahan pada status sosial sang pria tidak signifikan setelah pergantian status terjadi.

Pindah Tugas

Berpindah domisili tugas menjadi hal biasa yang sering dialami oleh pekerja. Misalnya Andi bekerja di jakarta tapi kerana tuntutan profesionalitas ia harus berpindah ke surabaya. Tanpa sadar hal ini juga menjadi contoh mobilitas sosial horizontal.

Pada sesi sebelumnya pun sudah saya terangkan tentang poin satu ini. Pindah tempat kerja tapi berada di ruang lingkup yang sama merupakan contoh mobilitas sosial horizontal yang mudah ditemukan. Meski telah berpindah lingkungan tapi seluruh aktivitas, tuntutan, serta status yang kalian dapatkan tetap sama.

Sebagai contoh seorang kepala sekolah sudah 10 tahun menjabat di sekolah internasional jakarta. Karena suatu alasa ia pun harus dipindah tugaskan oleh yayasan ke kota medan. Jadi, secara garis besar perubahan hanya terjadi pada tempat saja tapi jabatannya masih sama.

Anak Memilih Karir Berbeda dari Orang Tuanya

Ada seorang TNI dengan pangkat perwira menengah yang memiliki anak. Daripada menjadi anggota TNI seperti ayahnya, ia lebih memilih untuk menjadi seorang dosen di sebuah perguruan tinggi negeri yang berada pada lapisan menengah juga. Walaupun jalan karir yang mereka pilih berbeda, hal ini masih tetap tergolong mobilitas sosial horizontal jenis antargenerasi.

Itulah artikel yang sedikit banyak membahas contoh mobilitas sosial horizontal di tengah masyarakat. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial di lingkungan masyarakat. faktor pendorong mobilitas sosial tersebut antara lain faktor struktural, faktor individu, status sosial, keadaan ekonomi, status politik, kependudukan serta keinginan melihat daerah lain.

Ada juga faktor penghambat mobilitas sosial yaitu terjadinya proses gerak sosial di masyarakat bisa jadi faktor kemiskinan, diskriminasi kelas, faktor agama, perbedaan ras, jenis kelamin, pengaruh sosial yang kuat serta perbedaan kepentingan antar individu. Jika kalian masih kurang memahami contoh mobilitas sosial horizontal di atas, silahkan ajukan pertanyaan di kolom komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *