Apa Itu Pronomina, Jenis, dan Contohnya – Tak semua siswa familiar ketika diminta menyebutkan contoh pronomina. Padahal pronomina adalah jenis kata yang sering kita jumpai hampir setiap harinya. Istilah satu ini sebenarnya merujuk pada penggunaan kata ganti untuk membuat kalimat lebih efektif. Pengulangangan kata pada suatu paragraf maupun kalimat yang panjang tentu sangat tidak efisien. Dalam aspek inilah kata ganti pronomina memegang peranan penting karena menjalankan fungsinya sebagai kaidah kebahasaan.
Pronomina adalah salah satu jenis kata yang dipakai untuk menggantikan posisi kata benda atau juga orang dalam suatu kalimat. Fungsi dari pemakaian kata ganti (pronomina) yaitu untuk memperhalus kalimat yang kita ucapkan. untuk kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina “kata benda” atau frasa nomina. Contohnya ialah saya, kapan, -nya, ini dan sebagainya. Pronomina yaitu kata yang dipakai untuk mengacu ke nomina lain atau untuk menggantikan nomina lainnya.
Misalnya, nomina persona guru dapat kalian ganti dengan peneybutan dia atau beliau. Acuannya pun menurut saya cukup fleksibel bergantung pada siapa yang menjadi pembicara, pembaca, atau dibicarakan. Apakah klalian siap mempelajari berbagia jenis pronomina sesuai fungsinya? Jika iya maka simaklah artikel di bawah sampai selesai.
Contents
Apa Itu Pronomina, Jenis, dan Contohnya
Dalam konteks pendidikan, kata ganti pronomina adalah salah satu materi yang wajib dikuasai siswa. Secara resmi guru akan menyampaikan materi tersebut ketika kalian berada di bangku sekolah menengah. Berbagai jenis dan contoh pronomina sesuai fungsinya juga tertulis rapi di buku pedoman bahasa indonesia. Sehingga, selain bermodal penjelasan guru siswa dapat menambah wawasan dengan membaca buku secara mandiri.
Implementasinya sebagai kaidah kebahasaan pun bisa ditemukan hampir di semua jenis teks mulai dari deskriptif, anekdot, narasi, cerpen, dan lain sebagainya. Meski demikian kita tak bisa menampik fakta bahwa masih banyak siswa tak mampu menyebutkan contoh kata ganti dengan benar. Padahal pronomina adalah salah satu unsur kaidah kebahasaan yang sudah pasti keluar sebagai butir soal ketika ujian.
Maka dari itu, dalam artikel singkat kali ini saya ingin membahas lebih dalam apa itu pronomina serta macamnya. Jika kita uraikan ada 6 jenis pronomina yaitu:
- Pronomina Persona
- Pronomina Posesiva
- Pronomina Demonstrativa
- Pronomina Interogativa
- Pronomina Relativa
- Kata Ganti Tidak Tentu.
Masing-masing tentunya memiliki arti serta fungsi berbeda-beda pada sebuah kalimat. Tapi, sebelum mulai mempelajari atau melihat contoh kata ganti itu. Ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud pronomina.
Apa Itu Pronomina
Pronomina adalah kata-kata yang digunakan untuk mengganti panggilan pada orang atau benda. Seperti aku, engkau dan dia. Pronomina disebut juga sebagai kata ganti. Maksudnya, segala kata yang dipakai untuk menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan. Ciri-ciri dari pronominal yaitu :
- Umumnya kata ganti ini terletak pada posisi fungsi dari subjek (S) serta Objek (O) pada sebuah kalimat, namun sering juga pada kalimat tertentu itu terletak di posisi predikat (P) dalam sebuah kalimat.
- Posisi Kata ganti dapat berubah-ubah, dengan kata lain ini tidak tetap.
- Tidak hanya mengacu pada satu konteks saja. Namun kata ganti dapat menyesuaikan dengan konteks kalimat yang lainnya.
- Kata ganti ini umumnya mengikuti siapa yang menjadi pembicara dan juga siapa yang menjadi pembaca atau juga siapa yang di bicarakan.
Mempelajari berbagai jenis kata ganti sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Pada dasarnya materi satu ini memang terangkum dalam buku LKS bahasa indonesia. Guru pun akan mengajarkannya secara intentif sebagai bentuk pendalaman materi.
Masalahnya, masih ada beberapa siswa yang tak mampu menggunakan kata ganti pronomina dengan benar. Mayoritas kesahalannya terletak pada pemilihan yang kurang sesuai. Selama kalian tau fungsi dan implementasinya maka semua jenis pronomina dapat kalian kuasai.
Pronomina Persona
Pronomina persona adalah jenis substitusi yang merujuk pada kata ganti orang. Sebagai siswa tentu kita sudah tak asing lagi saat mendengar istilah kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga. Tapi tanpa kita sadari tertanya contoh pronomina persona dapat diuraikan lagi berdasar bentuknya.
Terkadang, hal inilah yang tidak diajarkan oleh guru karena di sekolah siswa hanya mendapat materi dasarnya saja. Oleh karena itu, kalian harus mencari tambahan ilmu sendiri dengan giat membaca dari buku maupun internet. Nah, kata ganti jenis ini dibagi menjadi 6 macam yakni:
- Kata ganti orang pertama Tunggal, seperti : saya, aku.
- Kata ganti orang pertama Jamak, seperti : kita, kami.
- Kata ganti orang kedua Tunggal, seperti : engkau, kamu, anda.
- Kata ganti orang kedua Jamak, seperti : kalian.
- Kata ganti orang ketiga Tunggal, seperti : dia, beliau.
- Kata ganti orang ketiga Jamak, seperti : mereka.
Contoh Pronomina Persona
Contoh pronomina persona sendiri dapat dijumpai setiap harinya baik saat berbicang bersama teman, guru, ataupun tetangga. Hanya saja kita tidak sadar karena belum menguasai materi. Oleh karena itu, simaklah beberapa contoh kalimat berikut:
- Saya selalu pergi ke sekolah menggunakan sepeda
- Aku tidak pernah lupa mengerjakan tugas sekolah
- Maafkan hamba atas bencana kebakaran ini
- Ajaklah daku jika kamu ingin pergi
- Kami akan selalu mendengarkan segala nasihatmu
- Kita harus rajin belajar untuk menggapai cita – cita
Pronomina Posesiva
Jenis pronomina posesiva adalah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan kepunyaan, milik, atau kepemilikan. Biasanya kata tersebut dipakai untuk memberikan penekanan bahwa objek pembicaraan adalah milik seseorang. Pernyataan ini pun didukung oleh teori serta penjelasan para ahli yang dapat kalian baca di buku LKS.
Tak hanya merujuk pada benda bersifat materil saja tapi terkadang kata ganti bersifat kepemilikan juga dapat kalian pakai untuk mengakuisisi seseorang. Misalnya kata ku, mu, nya, mereka, dan lain sebagainya.
Contoh Pronomina Posesiva
Jika kalian masih belum menyadari implemenetasinya maka simaklah contoh kalimat pronomina posesiva di bawah:
- Bukunya basah terkena tumpahan air minum.
- Jam di rumahku rusak tersambar petir saat hujan lebat kemarin siang.
- Athur, topimu tertinggal saat bermain layang-layang tadi.
- Alya mengambil tasku saat aku sedang ke kantin
- Gambarmu seperti tulisan seorang pelukis
- Kerja kerasnya dipandang remeh oleh semua warga desa
- Bukunya ketinggalan di rumahku
- Mainanmu terbawa oleh Banu
Pronomina Demonstrativa
Kata ganti petunjuk digunakan untuk menunjuk suatu benda, lokasi, atau tempat. Sifatnya benar-benar tak terikat jarak entah itu berjarak jauh maupun dekat. Kata ganti petunjuk dapat dibagi lagi menjadi empat berdasarkan fungsinya. Seperti : ini, itu, sana, sini, begini, begitu.
Baca juga: 8 Contoh Teks Persuasi Singkat Tentang Pendidikan dan kesehatan
Contoh Pronomina Demonstrativa
- Banyak orang mengatakan, pohon itu angker.
- Sejak diperbaiki, jalanan di sini menjadi lebih lebar dan nyaman dilalui.
- Jika kamu rajin belajar begini, tentu nilaimu akan bagus.
- Banyak orang mengatakan, pohon itu angker.
- Sejak diperbaiki, jalanan di sini menjadi lebih lebar dan nyaman dilalui.
- Buah ini katanya menyehatkan
- Toko itu disewakan
- Tas ini beli di pasar
- Sepeda itu milikku
- Letakkan saja buku itu di meja belajar
- Seragam ini milik Luthfi
- Kereta itu melintas dengan cepat
- Penunjuk tempat (menjelaskan sesuatu yang letaknya dekat maupun jauh.
Pronomina Interogativa
Pada sesi sebelumnya saya sudah menjelaskan pengertian pronomina adalah sebuah pilihan kata gati. Tapi siapa sangka ternyata implementasinya pun bisa dipakai untuk menyusun kalimat tanya.
Kata ganti tanya adalah satu dari sekian banyak jenis substitusi yang berfungsi sebagai peminta informasi tertentu. Biasanya berupa peristiwa atau kejadian yang terjadi di sekitar kita. seperti : apa, bagaimana, kapan, mengapa, siapa, dimana.
Contoh Pronomina Interogativa
- Siapa orang yang berbicara denganmu itu ?
- Mengapa kau tidak menjawab ketika dipanggilnya ?
- Bagaimana jika kita mengambil semester pendek liburan nanti ?
- Siapa yang telah mencuri isi tas milik Nia?
- Mana sepeda yang kau janjikan itu?
- Sepatu yang mana yang akan kau pilih?
- Siapa yang telah pulang duluan?
- Kapan kamu berangkat ke sekolah?
- Nia tidak akan pergi bilamana Banu masih di sini
- Tika akan naik kelas apabila belajar dengan rajin
Pronomina Relativa
Jenis kata ganti penghubung digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang berbeda kedudukannya. Seperti antara induk kalimat dan anak kalimat atau kata ganti yang dihubungkan dengan kata antara. Analogi lainnya yakni dipakai untuk menjelaskan suatu benda dengan sifatnya.
Kata ganti penghubung ini sering ditemukan dalam kalimat majemuk baik setara, bertingkat, ataupun ratapan. Karena pada dasarnya jenis pronomina relativa sangat cocok untuk membuat suatu kalimat menjadi koheren meskipun panjang.
Contoh Pronomina Relativa (Kata Ganti penghubung)
- Mobil yang parkir di depan sekolah itu, mencurigakan.
- Kereta api yang terlambat tadi pagi adalah jurusan jakarta-bogor.
- Pemuda yang membantu kita kemarin itu ternyata guru olahraga di sekolah adikku.
- Kereta api yang terlambat tadi pagi adalah jurusan jakarta-bogor.
- Laki-laki yang membantu kita kemarin itu ternyata guru olahraga di sekolah adikku.
- Makanan yang dimakan oleh ibu ternyata pemberian dari Kakak
Kata Ganti Tidak Tentu
Jenis kata ganti tak tentu adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang informasinya masih belum diketahui dengan jelas, baik wujud atau jumlahnya. Kata ganti tak tentu diantaranya seperti: sesuatu, seseorang, barang siapa, masing-masing, para.
Contoh Kata Ganti Tidak Tentu
- Anak-anak itu berlarian pulang ke rumahnya masing-masing.
- Para orang tua berebutan kursi saat ajaran baru masuk sekolah.
- Nanti sore, datanglah ke rumahku, aku punya sesuatu untukmu.
Sebenarnya masih ada banyak sekali contoh yang ingin saya sampaikan, kita akan membahasnya di lain kesempatan saja. Secara garis besar pronomina adalah kata ganti yang memang bisa membuat kalimat menjadi lebih efektif.
Meski demikian kalian tetap harus berhati-hati dalam menggunakannya. Pasalnya tak sedikit siswa yang salah mengartikan serta memilih jenis kata ganti tersebut. Alih-alih menghasilkan kalimat padu atau koheren tapi kalian justru akan membuat kalimat terlihat panjang dan kurang efektif.