Jenis metode pembelajaran K13
Jenis metode pembelajaran K13

12 Macam Metode Pembelajaran Paling Populer dan Efektif Sesuai Kurikulum 2013

Posted on

12 Macam Metode Pembelajaran Paling Populer dan Efektif Sesuai Kurikulum 2013 – Menerapkan model belajar yang efektis serta efisien adalah kunci sukses guru. Karena lewat pemilihan metode yang tepat maka proses belajar mengajar pun akan berjalan lancar. Namun sayangnya tak semua guru mampu mengimplikasikanya dengan baik dan benar. Padahal K13 sendiri menuntut kita untuk menciptakan ruang lingkup KBM yang interaktif.

Pengertian metode berdasarkan penjelasan para ahli adalah sebuah cara dan upaya yang dilakukan tenaga pendidik untuk menyampaikan materi ajar untuk siswa. Metode sering juga diartikan sebagai pemilihan model atau gaya mengajar yang melibatkan berbagai unsur. Di dalamnya kita akan menemukan strategi, pendekatan, dan metode sebagai unsur yang saling terkait satu sama lain. jadi, implementasi metode mengajar yang tepat akan membantu guru mencapai tujuan pembelajaran sesuai silabus dan kurikulum.

Jenis metode pembelajaran K13
Jenis metode pembelajaran K13

Sebagai tenaga pendidik, kita harus sadar bahawa tidak ada model metode pembelajaran yang paling sempurna. Semua metode mengajar memiliki kelamahan dan kelebihan tersendiri. Metode tersebut bisa menjadi efektif dalam keadaan tertentu maupun juga sebaliknya. Maka dari itu kita harus bijak dalam memilih metode pembelajaran berdasarkan beberapa kriteria. Misalnya saja seperti populasi siswa, mata pelajaran, materi yang akan diajarkan, ketersediaan fasilitas, dan lain sebagainya.

12 Macam Metode Pembelajaran Paling Populer dan Efektif Sesuai Kurikulum 2013

Sebagai guru, kita pasti sudah memiliki bekal keahlian untuk menghandle berbagai situasi di kelas. Ilmu ini biasanya kita dapatkan semasa kuliah maupun dengan mengikuti seminar pendidikan yang diadakan pemerintah setempat. Di Indonesia, Pendidikan terus berkembang seiring berjalannya waktu mengikuti arus perkembangan jaman. Berbagai metode pembelajaran silih berganti bersamaan dengan revisi kurikulum yang dilakukan pemerintah. Sekarang, metode pembelajaran di Indonesia harus menitikberatkan pada keaktifan siswa (student centered learning). Melalui konsep tersebut ktia bisa mengembangkan berbagai metode, model, serta strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kelas.

Baca juga: Perbedaan Metode, Strategi, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran

Namun terkadang banyak tenaga pendidik kebingungan memilih metode pembelajaran yang ingin mereka terapkan. Lebih parahnya lagi, ada tenaga pendidik yang tidak bisa membedakan metode, strategi, dan pendekatan mengajar. Maka dari itu, dalam artikel kali ini kita akan membahas berbagai jenis metode pembelajaran kurikulum 2013 yang terbukti efektif diterapkan di Indonesia.

Metode Ceramah (Lecturing Method)

Ceramah merupakan metode paling klasik dan mudah dalam dunia pendidikan. Ceramah memungkinkan guru untuk menyampaikan informasi secara luas kepada seluruh siswa secara langsung. Bisa dibilang ceramah menjadi metode mengajar yang berfokus pada guru (penjelasan guru) dan siswa harus menyimak untuk mendapatkan ilmu. Di indonesia sendiri metode ceramah dipakai pada tahun 2000an hingga 2013 lewat kurikulum KTSP. Namun seiring berjalannya waktu, implementasi dari metode ini tidak memberikan hasil yang signifikan untuk proses KBM.

Meskipun kurikulum sudah direvisi, namun masih banyak pengajar yang menggunakan metode ceramah di kelas. Hal ini disebabkan karena cakupan kelas yang begitu besar dan jumlah siswa yang banyak. Sehingga ceramah bisa menjadi alternatif untuk mengcover seluruh siswa dalam satu waktu. Sebelum lanjut membahas perbedaan metode, strategi, pendekatan, dan tehnik silahkan simak kelebihan dan kekurangan ceramah.

Kelebihan metode ceramah:

  • Efektif untuk mengajar kelas dengan jumlah siswa banyak.
  • Penguasaan kelas menjadi lebih mudah.
  • Mudah untuk menyampaikan materi yang padat.

Kekurangan metode ceramah:

  • Guru tidak bisa melakukan monitoring dan evaluasi penguasaan materi pada siswa.
  • Berpotensi membuat siswa bosan.
  • Kurangnya keaktifan di dalam kelas.
  • Siswa pasif karena hanya menjadi pendengar saja.
  • Menghambat proses kreatifitas dan keaktifan siswa.

Di Indonesia sendiri metode ceramah sudah lama ditinggalkan dan diganti dengan variasi metode lainnya. Misalnya saja collaborative teaching & learning, forum discussion, dan lain sebagainya yang berorientasi pada siswa. Dengan demikian diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif dan nyaman dalam mengikuti KBM.

Metode Diskusi (Discussion)

Diskusi menjadi salah satu metode trend yang bisa mempersatukan kelas serta memperkuat ikatan antara guru dengan murid. Diskusi juga banyak sekali diterapkan di berbagia negara karena tingkat kesuksesannya tinggi. Dalam diskusi biasanya siswa dan guru akan membicarakan sebuah masalah dan mencari jawabannya bersama-sama. Metode pembelajaran ini bisa juga disebut problem solving karena melibatkan proses analisa masalah dan pemecahan solusi. Tidak hanya dilakukan oleh guru dan murid saja, melainkan metode diskusi juga bisa diterapkan dalam lingkup antar siswa secara berkelompok.

Melalui grup diskusi tersebut siswa bisa mengembangkan potensi berpikir kritis bersama-sama. Selain itu, dari segi sosial siswa bisa saling menghargai pemikiran dan pendapat temannya melalui diskusi. Metode ini tidak memiliki model pembelajaran yang banyak namun guru harus mempersiapkan strategi mengajar yang tepat agar diskusi berjalan lancar. Di Indonesia, diskusi sering diartikan sebagai salah satu strategi pembelajaran untuk mencapai kelas yang aktif. Padahal jika mengacu pada penuturan ahli, terdapat perbedaan antara metode dan strategi yang sangat kontras.

Metode Kolaborasi (Collaborative)

Salah satu metode yang sering dianggap sebagai strategi mengajar dan teknik pembelajaran adalah collaborative learning. Padahal jika dilihat dari sudut pandang guru, kolaborasi termasuk dalam metode mengajar agar bagaimana siswa bisa aktif saling menyampaikan opini. Nah, setelah mendapatkan konsep kolabirasi diperlukan adanya strategi pembelajaran agar tujuan bisa tercapai. Strategi tersebut akhirnya melibatkan tehnik mengajar bagaimana pembawaan guru dalam melaksanakan kolaborasi.

Metode kolaborasi pun bisa dibagi menjadi beberapa model pembelajaran berdasarkan strategi yang diambil. Misalnya saja strategi “fishbowl discussion” dimana siswa dibagi menjadi 2 tingkatan grup (luar dan dalam). Pada tingkatan dalam, perwakilan siswa saling melakukan diskusi secara bersama membahas materi. Sementara itu, siswa yang ada pada tingkatan luar akan mendengarkan dan mencatat poin penting hasil diskusi. Selanjutnya guru bisa melakukan rolling agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama menjadi pembicara maupun pendengar.

Metode Proyek (Project Based)

Jenis metode pembelajaran kurikulum selanjutnya tidak lain adalah metode perencanaan atau dalam bahasa inggris biasa disebut project based learning. Pengertian dari project based adalah model pembelajaran yang menggunakan kegiatan berbasis proyek. Dilaksanakan dalam jangka waktu dan tujuan tertentu sesuai dengan kesepakatan antara siswa dan guru. Melalui metode mengajar yang satu ini bisa memembentuk karakter siswa menjadi lebih aktif, dilain sisi suasana kelas menjadi interaktif, meningkatkan critical thinking, dan lain sebagainya. mengapa bisa demikian? Karena project based learning sejatinya adalah metode pembelajaran berbasis siswa (student centered). Model pembelajaran seperti ini sangat sesuai terapkan pada kurikulum 2013 yang notabennya menuntut pendidikan karakter didalamnya.

Sayangnya, metode pembelajaran berbasis proyek ini tidak bisa digunakan di semua mata pelajaran. Misalnya saja pada matematika, tidak mungkin kita meminta siswa untuk membuat project menghitung luas suatu bangun. Lain halnya ketika kita berada di mapel biologi, kita bisa memberikan project pada siswa sebagai bentuk penugasan berjangka. Siswa diminta menanam 2 jenis kacang tanah dengan treatment yang berbeda. Selang waktu yang ditentukan mereka harus mengamati perbedaan dan membuat hipotesis kenapa hal perbedaan tersebut bisa terjadi.

Metode Team Teaching (Mengajar Beregu)

Team teaching menjadi opsi metode pembelajaran terbaru di era milenial seperti saat ini. Pengertian dari tema teaching sendiri adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara beregu dimana terdapat dua maupun lebih tenaga pendidik untuk menghandle kelas. Jadi dalam satu kelas terdapat dua/lebih guru dengan jobdesk dan role sendiri-sendiri. Implementasi team teaching dapat memberikan nuansa baru di dalam kelas karena pengajarnya bisa saling bergantian menyampaikan materi. Karena mendapatkan 2 gaya pengajar yang berbeda akhirnya siswa pun tidak akan mudah bosan, terlebih lagi jika regu pengajar memiliki personalisasi yang baik. Di indonesia, team teaching banyak digunakan di jenjang perguruan tinggi. Namun metode mengajar ini juga kerap dipakai di sekolah-sekolah kredibel dengan taraf internasional.

Metode Pelatihan (Drilling Method)

Salah satu metode pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan motorik siswa adalah drilling method. Metode mengajar yang satu ini lebih berfokus pada kegiatan praktek dimana kegiatan bertujuan mengasah keterampilan siswa. pelatihan tersebut bisa didapatkan melalui secara indoor maupun outdoor tergantung pada kebutuhan kelas dan materi yang ingin disampaikan. Oleh karenanya banyak siswa merasa senang ketika guru menggunakan metode mengajar yang satu ini.

Berbagai kelebihan drilling method yang diapat dirasakan antara lain adalah terbentuknya kemampuan motorik peserta didik. karena sifatnya lebih banyak praktek dan sedikit teori membuat siswa merasa nyaman. Membantu siswa mengembangkan mental serta ketepatan dalam melakukan sesuatu. Meskipun demikian metode pembelajaran drilling juga memiliki segudang kekurangan yang menjadi pertimbangan jika diterapkan dalam K13. Mulai dari mencegah kekreatifan siswa, membuat mereka menjadi pembelajar yang monoton dan lain-lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *